chapter twenty one

2.3K 228 10
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.

⚠️WARNING⚠️Udah aku kasih warning, tolong bacanya jangan siang bolong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️WARNING⚠️
Udah aku kasih warning, tolong bacanya jangan siang bolong. Makruh puasa kalian nanti. Wkwkwk
.
.

Davis menidurkan Tania ke atas tempat tidur hotel, lalu melanjutkan ciuman mereka yang tertunda tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davis menidurkan Tania ke atas tempat tidur hotel, lalu melanjutkan ciuman mereka yang tertunda tadi. Keduanya saling memuaskan satu sama lain, seolah berlomba-lomba mengeluarkan keinginan terpendam mereka selama ini. Tania masih dalam keadaan mabuk, sedangkan Davis masih diselimuti amarah serta nafsu yang entah sejak kapan pria itu mulai kehilangan kendali.

Davis membuka pakaian Tania, melemparnya ke lantai. Ia menciumi bahu Tania yang polos. Tania hanya diam, membiarkan Davis melakukannya. Tania meremas rambut Davis lalu memejamkan mata.

Davis melepaskan kemejanya, melemparnya asal lalu mengangkat tubuh Tania hingga duduk di atas pangkuannya. Davis menatap manik mata Tania yang terlihat cantik bak kerlipan bintang yang sering dilihatnya di langit malam.

"Kak Davis," panggil Tania dengan suara pelan. Davis menatap gadis itu.

Tania mengusap pelan pipi Davis, lalu tersenyum. "Tampan," gumamnya lagi.

Davis tersenyum simpul. Ia kembali mencium Tania lagi. Kali ini tangannya bergerak ke perut Tania, lalu melepas kancing celana jeans milik gadis itu.

"Mau aku lepasin? Atau lepas sendiri?" tanya Davis dengan nada sensual yang membuat Tania terkekeh.

"Lepasin."

Davis menyeringai, kemudian melepas celana jeans milik Tania, melepas semua yang ada di tubuh itu, hingga akhirnya, malam itu menjadi malam yang panjang. Keduanya tidak sadar bahwa yang mereka lakukan sudah di luar batas.

Tania mengerjapkan matanya yang terasa lengket. Kepalanya berdenyut, perutnya mual. Gadis itu langsung bangkit dari tempat tidurnya, dan ketika berdiri. Rasa nyeri langsung membuatnya menunduk. Betapa terkejutnya Tania mendapati dirinya tidak memakai sehelai benang pun. Gadis itu menoleh ke belakang, mendapati Davis yang tertidur dengan pulas. Ia menarik selimut yang menutupi pria itu, lalu melilitkannya pada tubuhnya dan kembali berbalik.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang