chapter twenty eight

1.9K 174 9
                                    

Budayakan tekan bintang sebelum membaca, ya.
Maafkan typo
.
.
.

Maafkan typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Hari sudah semakin sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah semakin sore. Namun Ansel belum pulang ke rumah sama sekali, membuat Nana sedikit khawatir. Nana mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, hendak menelepon suaminya itu. Namun ia urungkan ketika melihat notifikasi pesan masuk di ponselnya.

Ketika membuka pesan itu, Nana refleks menjatuhkan ponselnya. Ia terdiam sebentar, masih dengan wajah terkejutnya. Setelah beberapa detik, Nana mengambil ponsel itu lagi.

Tahu apa yang membuatnya terkejut? Sebuah foto. Foto Ansel yang sedang tidur bersama Keira. Wajah Ansel begitu jelas di foto itu, tentu saja Nana bisa mengenalinya.

"Kak Ansel?"

Tak lama Nana dikagetnya dengan panggilan masuk dari nomor yang mengiriminya foto itu. Dengan tangan gemetar, Nana menjawab panggilan itu.

Sudah dapat fotonya?

Nana bisa mengenalinya dengan jelas. Suara itu adalah milik Keira.

"Di mana Kak Ansel sekarang?" tanya Nana dengan suara bergetar.

Tenang saja. Ansel ada bersamaku. Dia baik-baik aja. Tapi ...

"Tapi apa?"

Tapi keluarga Renaldi tentu tidak akan baik-baik saja.

"Maksud Kak Keira apa?"

Kamu paling tahu kalau Nenek Ansel selalu ingin menjadikan Ansel sebagai penerusnya untuk menjalankan perusahaan milik keluarga Renaldi. Tapi, apa jadinya kalau aku sebar foto ini ke publik? Mengatakan bahwa cucu tunggal keluarga Renaldi yang sudah menikah ternyata tidur dengab gadis lain dan tidak bertanggung jawab? Oh, bagus sekali bukan? Berita itu akan membuat gempar media dan membuat keluarga Renaldi malu.

Nana memejamkan matanya, membiarkan setetes air mata terjun bebas membasahi pipinya yang pucat.

"Kak Keira sebenarnya mau apa? Aku enggak tahu dimana salahku. Tapi kalau memang yang Kak Keira benci adalah aku, tolong jangan libatkan Kak Ansel."

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang