chapter nineteen

2.3K 273 23
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.
.
.

Ketika Nana dipatahkan oleh dunianya dan Ansel kehilangan semestanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Nana dipatahkan oleh dunianya dan Ansel kehilangan semestanya.
.
.

Ketika Nana dipatahkan oleh dunianya dan Ansel kehilangan semestanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana berjalan tanpa dengan mata sembap. Ia tidak tahu ingin lari kemana. Ia hanya mengikuti kemana kakinya membawanya pergi.

Kedatangan Heena adalah rencananya dan Anna. Sejujurnya, ia ingin Ansel dan Heena berbaikan. Ia menyuruh Heena datang ke acara hari ini. Ansel mengatakan akan berusaha memaafkan Heena, dan itulah yang membuat Nana yakin bahwa hari ini adalah hari yang tepat. Tapi ternyata  ... ia malah dikejutkan oleh kenyataan yang disembunyukan Ansel.

Kecewa? Ya. Sakit hati? Tentu saja. Benci? Sedikit. Anggaplah Nana bodoh. Sejujurnya, jika dilihat dari sudut pandang lain, Nana juga bersalah. Meskipun alasan mereka menikah memang bukan hal yang bagus, tapi, hatinya sakit sekali mendengar bahwa Ansel menikahinya hanya karena ingin jauh dari Heena. Setidaknya, alasan ingin melindungi lebih bisa diterima.

Nana berhenti di sebuah taman yang ada di tepi jalan. Ia duduk di salah satu kursi sembari menundukkan kepalanya.

"Udah sampai di titik ini. Lo enggak mau menyerah, Na?" tanyanya pada diri sendiri.

"Lo harusnya menyerah."

Nana menangis sesenggukan. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang. Ia tidak mungkin pulang ke rumah mereka, ia juga tidak mau pulang ke rumahnya karena Papa dan Mamanya masih di sana. Jika keduanya melihat Nana dalam keadaan seperti ini, maka itu akan membuat mereka khawatir. Ia ingin menelepon Tania, tapi ia juga tidak mau membuat Tania khawatir. Bukan hanya itu, jika Tania tahu apa yang dilakukan Ansel, Nana yakin Tania akan marah besar.

Nana mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Ada banyak panggilan tak terjawab dari Ansel.

Nana bingung harus menghubungi siapa, sampai akhirnya salah satu nomor yang ada di kontaknya itu membuatnya tanpa ragu menekan tombol panggil, hingga di dering ketiga, panggilan itu teejawab.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang