chapter thirty three

2.1K 195 8
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo
.
.

Nana dan dua jagoannya💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana dan dua jagoannya💓
.
.

Nana menyantap makan malamnya dalam diam, tentu dengan Ansel yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana menyantap makan malamnya dalam diam, tentu dengan Ansel yang ada di depannya. Keduanya tidak berbicara bahkan sampai ketika Ansel sudah selesai menghabiskan makanan di piringnya.

Ansel menatap Nana yang menundukkan kepalanya, seperti tidak mau menatap Ansel sama sekali. Entah karena ciuman yang diberikannya membuat Nana marah.

"Na?"

"Hmmm," jawab wanita itu tanpa menatap Ansel.

"Kamu sudah punya kekasih?"

Nana menggigit bibir bawahnya, tidak tahh harus mengatakan apa. Lebih tepatnya, lidahnya terasa kaku, sulit untuk mengucapkan satu kalimatpun.

"Apa dia mencintai kamu?" tanya Ansel lagi.

Kali ini Nana mendongakkan kepalanya. Ia menatap mata pria itu. Tatapan Ansel benar-benar mengintimidasinya.

"Kenapa Kak Ansel ingin tahu?"

"Karena aku ... masih suamimu. Meskipun kamu sudah memiliki hubungan dengan pria lain, aku harus pastikan bahwa dia benar-benar mencintai kamu. Itu tugasku, Na."

Nana menghela napas pelan. Ia agak tidak nyaman dengan arah pembicaraan ini.

"Aku tahu betul siapa yang mencintai aku, Kak. Jadi, enggak usah nanya seperti tadi."

"Lalu aku? Kamu tahu aku mencintai kamu, kan?"

"Sepertinya pembicaraan ini enggak perlu diteruskan. Aku mau cuci piring dulu." Nana pun berdiri, lalu mengambil piring kotor milik Ansel dan miliknya lalu membawanya ke wastafel.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang