chapter seventeen

2.7K 227 4
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.
.
.
.

⚠️warning⚠️Part ini tidak boleh di baca untuk orang yang sedang puasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️warning⚠️
Part ini tidak boleh di baca untuk orang yang sedang puasa. Tunggu buka puasa dulu, baru baca, ya. Wkwk.
.
.

Nana berjanji hari ini akan pulang ke rumah umtuk menemui Papa dan Mamanya yang baru pulang dari Makasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana berjanji hari ini akan pulang ke rumah umtuk menemui Papa dan Mamanya yang baru pulang dari Makasar. Awalnya, Nana akam pergi bersama Ansel. Tapi karena Ansel ada urusan di kampus yang tidak bisa di tinggalkan, Nana memutuskan untuk pergi sendiri sedangkan Ansel akan menyusul setelah urusannya selesai.

Sebelumnya, Nana berhenti di sebuah toko roti yang dia temui di jalan. Niatnya adalah untuk membawa sesuatu untuk Papa dan Mamanya. Ketika sedang asik memilih-milih roti, Nana tidak sengaja melihat sosok yang tidak asing sedang berdiri sambil mengobrol tak jauh darinya. Nana tidak mungkin salah lihat. Reno ... pria itulah yang Nana lihat dengan matanya. Rasa marah dan benci langsung muncul dalam hatinya. Dia tidak pernah lupa dengan malam itu, malam ketika dunianya hancur karena seseorang sebrengsek Reno.

Rasanya Nana ingin menghampirinya dan menampar pria itu dengan nampan yang sedang dipegangnya, mamun ia urungkan ketika mendengar Reno menyebut namanya dalam percakapannya dengan seseorang yang ada di depannya.

"Lo sekarang udah berani muncul? Enggak takut ketemu Ansel atau orang suruhan Ansel di jalan?"

Reno tersenyum simpul. "Enggak. Sekarang hidup gue udah bisa tenang."

"Kok bisa?"

"Karena gue dan Ansel udah ketemu, dan kita buat kesepakatan. Gue enggak tahu kalau Ansel akan semudah itu menerima kesepakatan yang gue kasih. Dia enggak seperti dugaan gue. Gue pikir akan sulit meminta dia setuju, karena gue lihat ... dia amat sangat peduli dengan Nana. Tapi dia lebih memilih nama baik keluarganya dibandingkan nama baik gadis manis itu."

"Hebat, ya, lo. Punya cara untuk bikin Ansel tutup mata."

"Pesanan matcha cake atas nama Mas Reno," panggil mba kasir yang kemudian membuat kedua pria itu bahkan Nana juga ikut menoleh. Nana buru-buru berbalik agar Reno tidak melihatnya. Ia langsung mengambil roti di sebelahnya, lalu menaruhnya di nampan. Setelah selesai mengambil pesanannya, Reno pun pergi dari toko roti itu.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang