chapter three

3.1K 262 13
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.🥰
.
.

Kak Ansel manis banget enggak sih? Kayak, senyumnya sangat menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Ansel manis banget enggak sih? Kayak, senyumnya sangat menawan. Mwehehe.
.
.

3 bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 bulan kemudian ...

"Nana! Lama banget lo!" teriak Tania dari ruang tamu.

"Bentar, gue lagi nyari hp gue. Lupa naruh di mana tadi," teriak Nana dari dalam kamarnya.

"Apasih yang enggak lo lupa? Heran gue," ucap Tania. Tidak tahu apa yang ada dipikiran Nana hingga sering sekali melupakan sesuatu.

"Ini, udah udah. Ketemu, nih. Elah, masih pagi jangan marah-marah mulu. Entar cepat mati!" ucap Nana sambil melangkah menuruni tangga. Hingga sampai di tempat Tania berdiri, sebuah pukulan mendarat di punggungnya. Tentu itu hukuman Tania untuk Nana yang sudah membuatnya menunggu sejak satu jam lalu.

Ya, beberapa hari lalu adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru. Tania dan Nana lolos ujian penerimaan. Hari ini mereka akan pergi ke kampus untuk memberikan berkas-berkas yang diminta jurusan. Meskipun kegiatan kampus akan dimulai bulan depan, namun Nana dan Tania sudah sibuk menyiapkan ini-itu.

Tebakan yang tepat! Nana dan Tania diterima di jurusan sastra Inggris seperti keinginan awal mereka. Lebih tepatnya, keinginan Nana. Nana sampai berteriak kegirangan saat melihat pengumuman beberapa hari lalu bersama Tania dan Davis. Bisa dibilang, kampus yang ia tuju memang ketat dalam penerimaan mahasiswanya. Nana bersyukur ia bisa masuk hanya melalui satu jalur penerimaan saja.

Jangan salah paham. Tania bukannya terpaksa mengambil jurusan yang sama dengan Nana. Tania memang ingin mengambil jurusan sastra inggris karena dia berencana untuk mengambil s2 di Kanada. Jadi bukan karena Nana yang memaksa.

Nana dan Tania berangkat ke kampus lebih pagi dari yang dijadwalkan karena mereka ingin melihat-lihat kampus yang akan menjadi tempat menimba ilmu setelah melepas seragam putih abu.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang