14 - Mencari petunjuk.

47 4 0
                                    

Tessa yang sudah menghubungi pamannya dan tantenya, tentang keadaan Natan.

Paman(Ian) dan Tante(Aila) yang mendengar kabar itu langsung bergegas ke rumah sakit.

Tessa yang sudah tau keadaan Natan baik-baik saja, merasa tenang. Dan Tessa pergi ke taman rumah sakit.

Terlihat Tessa yang duduk dan melihat semua orang yang sedang bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi dan berharga bagi mereka.

Dan juga cinta dari orang tua yang berharga bagi seorang anak, disaat anak sedang bingung dengan dirinya ada orang tua yang ada di sisi mereka. Dan keinginan seorang anak untuk membahagiakan orang tua mereka.

Saat Tessa duduk di kursi taman, sambil melihat, keluarga kecil seseorang yang bahagia walau hanya berputar-putar, hanya untuk membuat seseorang tidak khawatir.

"Kaka lihat itu.. seorang ayah yang menyayangi anak perempuan kecilnya yang sedang sakit". Ucap Tessa sambil menunjuk.

Aidan yang sedang bersama Tessa merasa bingung dengan apa yang dimaksud oleh Tessa.

"Awalnya aku nggak paham apa maksud perkataanmu, tapi aku paham sekarang. Kamu ingin merasakan keberadaan seorang ayah?". Ucap Aidan.

Tessa yang mendengar itu hanya tersenyum, "Aku bingung kenapa semuanya diam saat aku tanya tentang ayah. Entah itu aku tanya pada nenek, paman, tante, kak Natan ataupun Ibu".

*Tessa.
Bahkan setelah aku berada di tubuh ibu, aku semakin bingung.. dengan ibu yang nggak menonjol dalam hal belajar dan bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus, atapun tentang kapan ibu bertemu ayah.. semuanya semakin nggak jelas.

"Kamu nggak pernah tanya tentang ayahmu padaku~?". Ucap Aidan yang membuat Tessa bingung.

"Mana mungkin aku tanya pada kaka, bahkan keluargaku sendiri nggak mau jujur apa yang terjadi pada ayah". Ucap Tessa.

"Kamu nggak ingat bahwa ibumu dan ayahku itu teman sejak tk~?".

Tessa yang mendengar itu tiba-tiba teringat dengan Riki yang ia tau hanya Riki lah teman ibunya saat TK.

*Tessa.
Jadi.. Riki dewasa adalah ayahnya kak Aidan? Nggak aku sangka pertemanan itu berjalan sangat lama.

"Apa kaka tau tentang ayahku dari ayahnya kak Ai?".

"Aku belum tau, karena aku pikir aku nggak berhak ikut campur dalam urusan keluargamu. Tapi kayaknya kamu butuh informasi~".

"Iya, benar aku butuh informasi".

~••~


~•••~

~••••~

~•••••~

Malam harinya..

Terlihat Tessa yang sedang rebahan di kasurnya dengan rasa bersalahnya pada Natan.

"Aku merasa bersalah pada kak Natan.. karena aku kak Natan jadi masuk rumah sakit". Ucap Tessa

"Walaupun aku udah minta maaf tapi tetap aja, aku masih merasa bersalah".

"Kalau kayak gini aku butuh asupan gula!". Ucap Tessa langsung berdiri dan duduk di kasurnya.

Mencari sesuatu makanan atau camilan yang mengandung gula, agar terasa lebih baik.

Tessa yang teringat sesuatu mencari di laci meja belajarnya dan terlihat permen coklat yang waktu itu masih ada.

"Wahh untung ada permen ini~". Ucap Tessa memakan satu permen itu.

Saat menggemut permen itu, Tessa merasa janggal dengan permen itu.

"Kalau dipikir-pikir, setelah aku makan permen ini.. waktu itu aku tiba-tiba berada di tubuh ibu dan masa depan berubah". Ucap Tessa sambil asik menggemuti permen itu.

"Kalau bener permen ini bisa membawaku ke masa lalu ibu, aku nggak ingin mengubah masa depan.. aku hanya ingin mengetahui apa yang ibu lakukan untuk diri ibu sendiri". Ucap Tessa.

"Ayo cari tau kebenarannya.. tapi bagaimana bisa? Aku kan mengendalikan tubuh ibu saat aku berada di tubuh ibu? Apa bisa aku hanya melihat tanpa ikut campur?". Ucap Tessa dengan mata yang mulai mengantuk.

Saat tertidur nyenyak Tessa tiba-tiba terbangun saat mendengar suara seseorang yang sedang bertengkar.

"Ada apa sih? Kok berisik banget?". Tanya Tessa yang melayang-layang di udara.

"Ahhh.. ternyata benar permen itu.. membawaku ke masa lalu ibu, tapi A-APA INI! ke-kenapa aku melayang-layang di udara!". Teriak Tessa yang terkejut.

~•••~


~••••~

~•••••~

Di tempat lain.

Disaat Tessa tertidur dan masuk kemasa lalu ibunya, ada seseorang yang sedang mencari informasi.

*...?
Wahh kalau ketahuan ayah aku masuk ruang kerjanya tanpa izin pasti diomelin.

"Yah, apa boleh buat. Demi membantu tesa!". Ucap Aidan yang mencari sesuatu yang bisa menjadi petunjuk.

*Sedang di rumah Aidan.

Mencari dan mencari ke sana kemari diruangan yang cukup besar.

Saat Aidan membuka salah satu laci di ruang itu terlihat kotak kayu yang berwarna coklat dengan gembok yang terpasang.

"Apa ini? Ayah bukan tipe orang yang menggembok barang yang nggak penting.. apa ini penting bagi ayah?". Gumam Aidan.

Ceklekk.. (suara pintu yang dibuka).

Dan terlihat seorang pria yang masuk dengan muka yang dingin dan terlihat tidak ramah.

Aidan yang mendengar suara pintu dibuka lalu langsung menaruh kotak itu lagi di tempatnya.

Dan langsung bersikap tenang seperti tidak terjadi apa-apa dan tidak terlihat mencurigakan.

"Kamu sedang apa disini Aidan". Ucap pria itu mendekat.

"Saya hanya ingin bertanya sesuatu pada ayah". Ucap Aidan.

~•••⭒♡⭒•••~

Haloo 👋 Temen-temen.
Menurut kalian gimana cerita baru ini? Seru nggak? Atau ngebosenin?

Saya sudah berusaha membuat cerita yang seru dan menarik, semoga kalian suka!

Jangan lupa komen dan kasih bintang ya⭒!

Maaf masih ada salah ketik ♡(^^)♡

2 April 2022.

⭒thank you guys⭒

Tessa I'm Sorry[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang