27 - Pertanyaan

49 3 0
                                    

Pertanyaan.. yang akan aku cari sendiri jawabnya atau menanyakannya langsung?.

"Aku... Juga ingin menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalaku". Ucap Tessa menatap Zalea.

Seketika itu juga suasana dimeja makan menjadi hening dan dingin, Zalea yang bersikeras tidak ingin Tessa ikut makan bersama.

"Apa maksudmu pertanyaan? Kalau kau bisa cari sendiri, carilah sendiri!". Ucap Zalea dengan nada suara tinggi.

"Zalea duduklah dan makan". Ucap Kakek Faiz.

"Memang ada masalah dengan Tessa ikut makan malam?". Tanya Athaya.

"Ada!". Zalea.

"Apa?. Sudahlah makan dulu, Zalea". Ucap pak Arya.

*Tessa.
Apa aku sudah mendapatkan kepercayaan mereka? Apa barusan mereka membelaku?.


Sebelum makan malam.

Tessa yang kembali ke kamarnya, dan ia lalu membereskan pakaian yang ia bawa.

Saat melihat kedalam tas, terlihat permen yang membuat Tessa kembali ke masa lalu ibunya, yang tidak sengaja terbawa.

Tessa membawanya tanpa sengaja karena terburu-buru memasukkan barang-barang.

"Apa permen ini bisa digunakan ke orang lain juga? Kalau bisa apa ada syarat khusus? Harus dekat dengan target atau semacamnya?". Tessa berbicara sendiri.

"Apa aku bisa gunakan ini pada ayah? Untuk mengintip masa lalu ayah?".

"Untuk jaga-jaga, ayo dekat dulu baru gunakan permen ini!". Ucap Tessa bersemangat. "Tapi bagaimana cara agar dekat?".


Kembali ke saat ini.

"Aku nggak suka ada dia di rumah ini!". Ucap Zalea.

"Ada apa ini ribut-ribut?". Tanya seorang pria yang baru datang.

"Ayah!". Ucap Zalea.

*Tessa
Seperti nggak ada kesempatan buat dekat dengan ayah.

Pak Nalendra yang baru saja datang dan mendengar suara Zalea yang berbicara dengan keras, langsung datang ke meja makan.

"Ayah lapar, Zalea makanlah juga". Ucap pak Nalendra yang duduk di samping Tessa.

Tessa yang melihat itu tidak tau harus senang atau sedih, karena ia tidak tau ayahnya menganggapnya ada atau tidak ada.

"Aku nggak mau makan kalau ada dia di rumah ini!". Ucap Zalea keras kepala.

"Zalea! Sudah cukup, berhentilah bersikap kekanak-kanakan! Dia adalah kakakmu!". Ucap Athaya yang kesal dengan sifat Zalea yang seperti itu, egois mementingkan diri sendiri.

"Walaupun kak Nalendra bilang bukan, sebenarnya kakak juga menderita, bukan? Menderita karena berpura-pura untuk tidak mengenali! Dan berpura-pura sudah melupakan kakak Lili!". Ucap Athaya.

Athaya sangat mengagumi Bu Lili, karena Athaya tahu bahwa Bu Lili hidup dengan berani, walaupun keluarganya membuatnya merasa menderita.

Karena itu Athaya sangat keberatan dengan keputusan pak Nalendra Kakaknya yang lebih memilih meninggalkan Bu Lili.

Tessa yang mendengar itu terlihat menahan air matanya, karena ia tau bahwa ibunya masih menanti pak Nalendra. penantian yang panjang.

"Aku sudah tau itu sejak lama! Aku hanya berpura-pura nggak tau!". Ucap Zalea dengan kesal.

"Kamu tau?". Tanya Tessa setelah terdiam, awalnya Tessa tidak yakin bahwa Zalea tau. Tapi sekarang Tessa yakin Zalea sudah tau sejak lama.

"Kamu tau, karena itu kau menjauhi aku? Dan tiba-tiba berubah, lalu mengganggu aku di sekolah? Kamu takut ayah akan lebih memilih aku dan ibu? Ayahmu yang juga ayahku?". Ucap Tessa tidak habis pikir.

Semua orang yang ada dimeja makan ini terkejut saat mendengar bahwa Zalea mengganggu Tessa di sekolah.

"Aku selalu diam saat kamu menggangguku di sekolah, karena aku mengganggap mungkin aku punya salah dan kita bisa berteman seperti dulu..". Ucap Tessa sambil berdiri dan mendekat kearah Zalea.

"Kau yang sering menyiram aku dengan air bekas pel yang kotor.. aku nggak pernah membalas perbuatan kau yang seperti itu, tapi sekarang". Ucap Tessa mengambil gelas dan menyiramnya.

Dengan tatapan matanya yang dingin Tessa menyiram Zalea dengan air dingin dan membuat bajunya sedikit basah.

"Apa yang kau lakukan!! Keterlaluan! Kakek! Ayah! Paman! Lihat ini! Dia menyiram aku dengan air!". Ucap Zalea.

Dan yang lainya hanya diam, karena tidak habis pikir dengan tingkah Zalea yang sudah tau tapi tetap tutup mata, sama seperti yang dilakukan keluarga ini.

Nggak ada bedanya Zalea dengan orang-orang dirumah ini, lantas mengapa aku sangat ingin bersama ayah? Apa karena kata keluarga?.

Keluarga ibu dan ayah sama saja, yang satunya menggila karena kehilangan satu orang, dan menyakiti satu orang yang tidak tau apa-apa.

Dan keluarga ayah yang tutup mata, dengan semua kejadian, dan membuat ayah dan ibu berpisah.

*Tessa.
Keluarga macam apa ini? Apa aku harus tau kebenarannya baru aku berkomentar?.

"Bukankah percuma kalau tau dan akhirnya akan merasa sakit? Apa sebaiknya aku nggak mencari tau?". Gumam Tessa dengan tatapan mata yang lelah dengan semuanya.

"APA YANG TERJADI! Zalea! Kenapa semuanya hanya diam? Dia menumpahkan air pada Zalea!". Ucap seorang wanita yang baru datang dan hanya melihat Tessa yang menyiram Zalea.

"Cepat minta maaf! Dan siapa kau!". Ucap wanita itu.

"Eliza, apa kau bisa diam?". Ucap pak Nalendra dengan menatap Bu Eliza.

"Apa yang-!!?". Bu Eliza yang terkejut saat melihat pak Nalendra berdiri dan menghampiri mereka bertiga.

"Ayah..". Ucap Zalea yang yakin ayahnya akan mendekatinya.

"Ayah minta maaf, Tessa! Ayah mengambil keputusan yang salah, Ayah tau ayah tidak pantas disebut sebagai seorang ayah!". Ucap pak Nalendra merasa bersalah dan menangis?.

"Ayah! Apa maksud ayah? Dia bukan anak ayah! Anak ayah hanya hik.. hiks Zalea!". Ucap Zalea.

Tessa yang melihat itu hanya diam, serasa hatinya membeku untuk sesaat. Untuk sesaat ia berfikir tidak ingin bertemu dengan ayahnya.

"Anda sudah tau, bahwa anda tidak pantas untuk di panggil seorang ayah". Ucap Tessa dingin.

"Maafkan ayah Tessa, maafkan ayahmu ini". Ucap pak Nalendra sambil berlutut.

"Apa yang kau lakukan! Kenapa kau berlutut!". Ucap Bu Eliza tidak terima.

"Aku ingin sendiri". Ucap Tessa langsung pergi ke kamarnya.


Saat di kamar Tessa.

Tessa yang berdiri sambil melihat kearah luar jendela dengan tatapan mata yang kosong.

"Aku tau apa yang harus aku lakukan sekarang, apapun yang aku ketahui nanti aku nggak peduli". Gumam Tessa sambil melihat kearah meja belajar yang diatasnya terdapat permen.

♡Jangan lupa vote~
Dan komen~



~•••⭒♡⭒•••~


Maaf masih ada salah ketik ♡(^^)♡

7 Mei 2022.


⭒Thank you guys⭒

Tessa I'm Sorry[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang