18 - Apa anda adalah ayahku?

79 3 0
                                    

Beberapa hari setelah itu.

Hari sudah berlalu sejak hari dimana Tessa tahu bahwa ayahnya telah memiliki anak lain dari wanita lain.

Tessa dan Aidan yang sudah mendapatkan alamat perusahaan tempat ayahnya Tessa bekerja, belum bisa kesana karena Tessa yang masih ragu.

Di sekolah.

*Tessa.
Aku takut ibu bakalan tau kalau aku mencari ayah sampai seperti ini, dan aku takut ibu nggak suka aku mencari ayah..

Saat berjalan melewati koridor sekolah, yang sepi karena jam pelajaran masih berlangsung dan Tessa disuruh mengambilkan barang di ruang guru.

Tessa yang sampai di ruang guru, lalu langsung mengambil barang yang disuruh dan kemudian kelasnya.

Namun saat tessa ingin keluar itu melihat seorang pria yang terlihat sekilas mirip dengan orang di foto itu.

Tessa yang sangat terkejut melihat wajah itu, dan pria itu yang berjalan semakin jauh.

*Tessa.
S-siapa pria itu, walaupun wajah ayah difoto nggak terlalu jelas tapi tetap terlihat wajahnya..

Tessa yang menyadari orang itu mulai menjauh lalu langsung mengejarnya.

"Per-permisi.. apa anda..". Ucap Tessa yang berlari mendekati pria itu.

Pria itu berhenti berjalan dan membalikkan badannya kearah Tessa yang hanya menatap pria itu.

"Iya ada apa?". Ucap pria itu.

Tessa dengan tangannya yang gemetaran tanpa sadar menjatuhkan barang yang ia bawa.

Pria itu hanya diam bingung dengan Tessa yang hanya diam dan membeku.

"A-apa anda ayah saya?". Gumam Tessa yang masih membeku.

"Maaf saya tidak dengar, bisa bicara lebih kencang?". Ucap pria itu.

"Apa anda adalah ayah saya?". Ucap Tessa.

Pria itu terkejut sesaat lalu tertawa kecil, "Mungkin saya hanya mirip ayahmu, saya juga punya anak perempuan seusiamu".

"Tidak! Saya tidak pernah bertemu dengan ayah saya dan ayah saya meninggalkan saya dan ibu". Ucap Tessa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Siapa nama ibumu dan ayahmu?".

"Aku hanya tau nama ibu dan nggak tau nama ayah". Jawab Tessa. "Nama ibuku Li-".

"Tessa, apa yang kau lakukan? Dia ayahku dan bukan ayahmu! Hosh.. hosh". Ucap Zalea yang berada dibelakang Tessa dengan nafas yang tidak beraturan.

Tessa yang mendengar itu langsung membalikkan badannya kearah Zalea.

"Tessa?". Gumam pria itu.


~•••••~






~•••••~





~•••••~




~•••••~






~•••••~

Satu hari setelah Tessa pergi ke rumah ayahnya.
Hari Minggu.

Tessa yang sudah lama tidak pernah bertemu lagi dengan, ayahnya Aidan memutuskan untuk mampir ke rumah Aidan.

*Tessa.
Udah lama, aku juga ingin bilang terima kasih sama ayahnya kak Ai. Karena udah mau kasih tau alamat rumah itu.

Tessa duduk di sofa ruang tamu, dan pak Riki hanya duduk meminum kopinya.

"Om. Ini Tessa bawain kopi kesukaan om, dan ini makanan dari ibu". Ucap Tessa memberikan apa yang ia bawa.

"Wah terima kasih Tessa, kenapa repot-repot kayak". Ucap pak Riki senang. "Tessa apa kamu bertemu ayahmu di rumah itu?".

"Nggak Om, Tessa cuman tau kalau ayah mungkin sudah menikah lagi". Jawab Tessa.

"Tessa ada yang ingin Om katakan, kamu harus menerima kenyataan yang mungkin tidak pernah ingin kamu dengar".

"Hidup tidak semanis cerita fiksi yang indah dan sudah dirangkai oleh sang pembuat cerita, kita hidup memang sudah di takdir kan tetapi takdir kita tidak ditentukan oleh manusia. Buatlah jalanmu sendiri, hidup dan kebahagiaanmu ada pada dirimu sendiri Tessa".

"Terkadang ada saatnya kamu harus memikirkan dirimu sendiri, dan tidak memikirkan orang yang sudah bahagia. Belum tentu orang itu memikirkanmu".

"Tessa akan ingat perkataan Om, Tessa juga ingin ibu dan Tessa bahagia. Terimakasih banyak Om".

"Tessa akan menerima kenyataan itu dalam hidup Tessa".


Kembali ke Tessa.

Tessa yang mendengar perkataan Zalea langsung terkejut.

*Tessa.
Ayah katanya? Ayahnya Zalea? Memang benar kata om hidup tidak semanis cerita fiksi, tapi jika aku pemeran utamanya dalam sebuah cerita aku ingin bahagia di ceritaku sendiri dan bukan di cerita orang lain!.

"Tessa Adrelia..". Gumam pria itu.

"Ayah lebih baik kita pergi.". Ucap Zalea mendekati ayahnya dan pergi.

"Lebih baik aku langsung pergi ke alamat perusahaan itu aja, mungkin aku yang salah? Mana mungkin ayahnya Lea adalah ayahku, kan umurku dengan umur Lea sama". Gumam Tessa.

Ingatan seseorang.

"Aku menyayangi anak ini.. walaupun belum lahir aku selalu mencintainya setiap waktu". Ucap seorang wanita dengan perut yang belum membesar.

"Aku ingin memberi nama anak ini dengan nama..

"Tessa Adrelia". Ucap pria itu saat didalam mobilnya. "Kenapa aku teringat dengan wanita itu.. wajahnya mengingatkan aku dengan wanita itu..".

Jangan lupa vote!


~•••⭒♡⭒•••~


Maaf masih ada salah ketik ♡(^^)♡

9 April 2022.

⭒Thank you guys⭒

Tessa I'm Sorry[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang