31 - Diremehkan orang2 di sekitarmu

60 3 0
                                    

Saat jam pelajaran olahraga.

Semua murid kelas 10 IPA, dikumpulkan untuk berolahraga bersama di lapangan sekolah yang luas.

Ada yang bermain basket, sepak bola, futsal dan berolahraga lain dengan teman-teman mereka, atau membuat kelompok untuk olahraga.

"Zalea! Kita pergi ke kantin aja yuk~ daripada disini, panas- panasan". Ucap Rasia.

Tessa yang terlihat sedang bersama dengan Fredliy, Billa, dan Muncih. Mereka sudah semakin akrab.

"Ayo kita ikutan bermain bola voli~". Ucap Billa.

"Aku nggak bisa bermain bola voli... T_T". Ucap Muncih.

"Coba dulu dong! Jangan bicara nggak bisa dulu!". Jawab Fredliy menyemangati.

Dan Tessa yang melihat kearah Zalea berada, hanya melihatnya dari kejauhan.

"Kamu ikut kan Tessa bermain bola voli?". Tanya yang lain.

"Ah! Iya, aku bisa bermain bola voli. Jadi aku akan ikut". Jawab Tessa.

"Kau lihat siapa?". Tanya Billa ikut melihat kearah Tessa melihat. "Kenapa kau..?".

"Kamu tetap nggak marah dengan semua yang Zalea lakukan padamu? Kau terlalu baik pada orang". Ucap Fredliy.

"Aku tau itu, tapi Zalea juga teman pertamaku di SMP waktu itu". Ucap Tessa.

"Kau berteman dengan Zalea sejak SMP?!". Tanya Muncih terkejut. "Tapi kenapa Zalea seperti itu padamu? Dan dari rumor yang beredar di sekolah, katanya kau bersaudara dengan Zalea?".

"Ah.. itu..".

Fredliy yang melihat itu langsung menutup mulut Muncih dengan tangannya, bermaksud agar tidak mempertanyakan hal itu lagi.

"Dia hanya asal bicara~ nggak usah beritahu kalau kamu nggak ingin~ gapapa, kok". Ucap Billa.

"Benar, seperti yang dikatakan tadi hanyalah rumor dan belum tentu benar~". Ucap Fredliy.

"Memang disini panas, dan terlalu ramai. Ayo ke kantin". Ucap Zalea pada Rasia, Dian, dan Tian.

*Tessa.
Mereka teman-teman yang nggak baik! Masa sok baik didepan Zalea, dan menjelek-jelekkan Zalea dibelakang! Menyebalkan.

"Apa Zalea tau itu?". Gumam Tessa.

"Kamu ngomong apa?". Tanya yang lain.

Saat Tessa di toilet.

Tessa yang masih berada di toilet, dikejutkan dengan beberapa orang yang datang. Tessa berada di toilet ke1 dan yang lainya kosong.

Dan betapa terkejutnya Tessa yang datang adalah Rasia dan yang lain.

Tessa yang takut dirinya diganggu lagi, hanya diam. Tanpa berniat menguping obrolan mereka.

*Tessa.
Aku mohon! Cepat pergi!.

"Haah.. kalian udah denger, kan?". Tanya Rasia.

"Iya, Zalea satu keluarga dengan Tessa". Ucap Tian.

"Kalau gini, pasti banyak yang membela Tessa. Dan akan memperlakukan Zalea sama seperti Tessa dulu". Ucap Dian.

"Benar, dan kita juga akan kena. Apa kita jauhin Zalea aja? Dengan alasan kita merasa bersalah~". Ucap Rasia.

"Boleh juga, Tessa kan juga orang kaya sama seperti Zalea~!". Ucap Dian.

"Wahh~ boleh juga tuh". Ucap Tian.

Kembali ke saat ini.

*Tessa.
Untungnya mereka nggak tau aku ada di sana. Tapi bukankah mereka keterlaluan?.

"Mereka harus dihentik--". Ucap Tessa terhenti saat mendengar suara seseorang yang berteriak membentak orang.

"Apa yang kau lakukan?! Bajuku jadi kotor!". Ucap seorang perempuan dengan suara yang nyaring.

"Malu, kan? Makanya jadi orang itu jangan suka meremehkan orang. Apalagi saudara sendiri". Ucap seorang perempuan lainnya.

Perempuan itu menumpahkan air yang ia bawa ke baju Zalea dengan sengaja.

Berbisik-bisik semuanya, di lapangan yang luas dan banyak murid-murid campuran kelas itu mereka menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Sudah terjadi saja.. cepat sekali terjadinya". Ucap Aidan yang melihat itu dari gedung kelas dua yang dekat dengan lapangan sekolah.

Aidan yang terlihat menikmati itu semua, dan Natan yang hanya diam melihat itu.

*Natan.
Aku orangnya nggak tegaan atau dia yang nggak punya hati nurani? Sampai senyum jahat lagi.

Natan yang melihat Zalea mendapatkan perilaku seperti itu merasa kasihan. Sama dengan Tessa, namun berbeda dengan Aidan yang tersenyum dalam artian lain.

"Kau nggak merasa kasihan?". Tanya Natan tanpa melihat kearah Aidan.

"Ng? Nggak tuh, dia bukanya yang menggangu Tessa duluan?". Jawab Aidan.

"Hei! Kau bisa tau itu dari mana?! Tessa nggak mungkin mengatakan Zalea mengganggunya, kecuali.. kau sendiri yang mencari tau". Ucap Natan.

"Yahhh.. gitu deh~". Ucap Aidan santai.

"Kau lebih menakutkan dari pada seorang stalker, atau penguntit. Kau dalam waktu yang singkat langsung bisa menemukan sesuatu yang menarik". Ucap Natan.

"Kau yang menumpahkan minum kau sendiri! Dan membuat bajuku basah!". Ucap Zalea dengan keras.

"Zalea, sudahlah. Disini banyak orang. Nanti kamu jadi tontonan mereka". Ucap Rasia.

"Cih". Zalea.

Tessa yang melihat itu hanya bisa diam, tanpa melakukan apapun.

"Masih untung ini air bersih, bukan air kotor, yang sama kotornya dengan perbuatan kau". Ucap murid yang menumpahkan air.

"Apa maksudnya?! Berbuat kotor apa--". Ucap Zalea terhenti saat semua murid membicarakannya secara terang-terangan.

"Dia aneh~ nggak mengakui perbuatannya sendiri". ...

"Sepertinya ia belum tau kalau kabar bahwa ia bersaudara dengan Tessa sudah diketahui". ...

"Lihatlah, Tessa sendiri hanya diam. Kayaknya dia mulai sakit hati karena perbuatan Zalea~". ...

Zalea yang mendengar itu langsung terkejut, dan langsung melihat kearah Tessa berada.

"Kau.. kau.. sudah aku peringatkan, jangan beritahu siapapun disekolah.. dia meremehkan aku rupanya". Gumam Zalea.

Dan Tessa yang melihat itu hanya diam. Sekarang kamu merasakan apa yang aku rasakan. Diremehkan oleh orang-orang di sekitarmu.

"Tapi apa Tessa hanya akan diam?". Ucap Natan.

"Sepertinya..". Ucap Aidan.

Tessa lalu melihat kearah atas, kearah Aidan dan Natan berada. Aidan, dan Natan yang melihat itu hanya diam.

"Sepertinya.. nggak deh~ tesa-ku kan baik~". Ucap Aidan.

"Terlalu baik, itu nggak baik ya?". Ucap Natan. "Eh, kayaknya ada yang akan terjadi. Kalau mereka sudah pulang ke rumah, udah siap belom ya mengetahui kebenaran~ hihihi".

"Hoho, itu spoiler~ jangan dibocorin beban~". Ucap Aidan.



♡Jangan lupa vote~
Dan komen~


~•••⭒♡⭒•••~


Maaf masih ada salah ketik ♡(^^)♡


22 Mei 2022.


⭒Thank you guys⭒

Tessa I'm Sorry[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang