Sepulang sekolah.
"Ini rumah kakeknya Zalea?". Tanya Tessa pada Athaya.
"Sekarang beliau juga Kakeknya Tessa~". Jawab Athaya, "Ayo kita masuk".
Athaya yang berjalan sambil memegangi bahu Tessa yang tegang, dengan senyum diwajah Athaya dan keraguan diwajah Tessa.
Apa ini nggak papa? Apa kedatangan aku akan diterima? Dan apa mereka tau siapa aku?.
*Tessa.
Terlalu banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku.Saat masuk ke dalam rumah itu, Tessa terlihat terkejut. Rumah ini besar dan mewah
Warna dinding yang sesuai dengan interior rumah yang mewah dan semuanya tersusun dengan cantik.
*Tessa.
Rumah ini lebih mirip mansion. Perusahaan milik keluarga ini sangat besar! Mereka orang kaya, makanya bisa berbuat semau mereka..?Berjalan sambil melihat sekelilingnya Tessa memperhatikan tidak banyak pelayan di rumah ini.
Tanpa sadar Tessa berjalan mengikuti Athaya yang menuntunnya ke lantai dua dan berhenti di depan pintu.
"Nah, ini kamar untuk Tessa! Saya sendiri yang menyiapkan kamar ini atas perkataan ayah". Ucap Athaya lalu membuka pintu kamar itu.
Kamar yang cukup besar, dan nyaman. Isi kamar ini tertata dengan rapi.
"Ini kamar buat aku? B-besar banget! Ini beneran?". Tanya Tessa belum percaya.
"Iya~ setiap Tessa kesini, ini kamar Tessa!". Jawab Athaya, "Istirahatlah dulu. Saya akan datang lagi sebelum jam makan malam~".
"B-baik". Jawab Tessa.
Jam makan malam? Apa aku akan bertemu dengan yang lain saat jam malam malam?.
*Tessa.
Kalau jam segini memang semuanya sibuk? Sepertinya mereka mempunyai kesibukan masing-masing."Setahuku pak Nalendra, memimpin perusahaan utama dan paman Zalea, mengambil alih perusahaan cabang, dan Tante Aya, mengambil alih cabang hotel? Aku kurang tau".
"Tapi itu sudah jelas mereka memiliki kesibukan masing-masing, dan.. aku ingin tau wajah kakeknya Zalea". Ucap Tessa terhenti saat melihat kearah jendela yang mengarah ke taman.
Terlihat Kakek-kakek yang duduk di atas rumput dibawah pohon yang rindang.
Tessa yang melihat itu, terlihat cemas terhadap orang tua itu. Orang tua yang tidak Tessa kenal itu seperti sedang sakit.
Terlihat Kakek itu lemas dan itu membuat Tessa kebingungan, karena di taman itu tidak terlihat orang lain selain Kakek itu.
"Kalau aku ke situ apa nggak papa? Tapi Tante Aya bilang boleh berkeliling..?".
Beberapa jam sebelum ini, di rumah Tessa.
"Aku akan ikut Tante". Ucap Tessa pada Athaya yang baru datang kerumahnya. "Tapi berapa lama aku harus menginap?".
Athaya yang mendengar itu tentu saja senang dengan itu, "Baiklah, ayo bersiap untuk menginap beberapa minggu~".
"Oh iya, nanti kamu boleh lakukan apa aja di rumah itu, okeh~". Ucap Athaya.
Kembali ke saat ini.
Tessa yang keluar dari kamarnya dan dan mencari jalan untuk pergi ke taman. Tidak ada orang sama sekali, rumah ini begitu sepi.
Berjalan mencari pintu taman, namun Tessa malah kembali ke pintu masuk rumah.
"Ini sulit! Rumah ini begitu besar". Ucap Tessa berdiri di depan pintu. "Kok balik lagi? Aku hanya berputar-putar?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Tessa I'm Sorry[TAMAT]
Teen Fiction[END] Tessa yang sedari dulu tidak tahu wajah ayahnya, jangankan wajah bertemu pun tidak pernah. Keluarga yang penuh rahasia, entah itu keluarga ayahnya ataupun ibunya. Hubungan antara ibu(neneknya Tessa) dan anak(ibunya Tessa) yang dingin dan kaku...