Tessa yang akan pergi ke taman hiburan bersama Aidan sedang bersiap-siap untuk pergi.
Saat bercermin terlihat Tessa yang murung masih teringat dengan apa yang terjadi kemarin.
"Nalendra yang ada di masa lalu ibu itu ayah? Aku nggak menduga itu. Kebahagiaan sesaat ya.. lucu sekali". Ucap Tessa pada dirinya sendiri dari pantulan cermin.
"Udahlah, apa susahnya hidup tanpa ayah.. tapi aku juga ingin di anggap ada oleh ayah, sengganya sedikit rasa sayang seorang ayah". Gumam Tessa berharap.
Tessa yang menatap dirinya dari cermin, menatap matanya sendiri dengan rasa sedih.
"Ayah kan punya Zalea, pasti Zalea lebih berharga bagi ayah kan? Dan aku..".
Ruang tamu.
Tidak lama setelah itu terdengar suara pintu yang diketuk dari luar, Tessa yang menunggu Aidan di ruang tamu lalu ingin membuat pintu.
Tiing.. (pesan masuk.)
Tessa yang melihat ada pesan masuk lalu membuka pesan itu dan Aidan mengirim pesan.
"Tesa, aku ada urusan mendadak jadi aku pasti telat datang. Tapi aku akan selesaikan secepatnya". (Pesan dari Aidan.)
Melihat pesan itu Tessa bertanya-tanya siapa yang datang, karena hanya Tessa sendirian di rumah dan bu Lili sedang pergi.
"Itu mungkin temen ibu?". Ucap Tessa tetap membukakan pintu.
Pintu dibuka dan terlihat seorang perempuan yang datang, dengan penampilan yang berantakan.
Tessa yang melihat perempuan itu langsung terkejut, dan tiba-tiba tubuh perempuan itu oleng.
"Zalea!". Ucap Tessa saat melihat tubuh Zalea oleng dan jatuh kearah depan dan tubuh Zalea dipegang oleh Tessa agar tidak jatuh.
*Tessa.
Ada apa? Kenapa Zalea jadi kacau begitu? Tubuhnya dingin apa dia diluar semalam?.. dari mana dia tau rumahku?.Tessa lalu membaringkan tubuhnya Zalea di sofa, dan menyelimuti Zalea dengan selimut.
Zalea yang tidak sadar terus bergumam sendiri saat tidur, dan Tessa memeriksa suhu tubuh Zalea yang sepertinya sedang demam.
Merawat Zalea itulah yang dilakukan Tessa saat ini, walaupun ia tau Zalea adalah anak dari ayahnya yang telah menikah untuk kedua kalinya.
"Jangan.. ayah hanya menyayangi Lea..". Gumam
".. Ayah hanya punya Lea..". Gumam.
"Lea anak satu-satunya ayah..". Gumam Zalea.
Tessa yang mendengar itu rasanya ingin marah pada Zalea, "Aku yang terlalu egois ingin bertemu ayah, atau kamu yang terlalu serakah?". Ucap Tessa.
"Apa kamu udah tau kalau ayah kita sama? Makanya kamu menjauhi aku". Tanya Tessa pada Zalea yang masih bergumam.
Tessa hanya menatap Zalea dengan tatapan mata yang marah bercampur dengan perasaan lain, perasaan Tessa yang menganggap Zalea adalah temannya.
"Aku memang lemah dalam hal perasaan..". Gumam Tessa yang duduk di sofa dekat dengan Zalea.
Di tempat lain. Ruang kerja.
Terlihat pak Riki yang sedang berbicara dengan seorang pria yang tidak asing. Dan Aidan yang menguping dari balik pintu kerja ayahnya.
Pria itu baru saja datang, dan terlihat tidak sabaran saat ini. Terlihat sedang menghawatirkan sesuatu.
"Kau mencari putrimu? Putrimu yang mana? Dari wanita yang dijodohkan denganmu atau dari wanita yang kau cintai?". Tanya pak Riki sambil meminum kopinya.
"Jadi apa kau yang memberi tahu semua itu?".
"Apa maksudmu? Aku hanya memberi alamat rumah itu, dan yang lainya anak itu mencari tau sendiri". Jawab pak Riki.
"Kalau bukan kau ataupun wanita itu, dari mana anak itu tau dengan aku yang berjanji menikah dengan wanita itu".
"Nalendra.. apa kau pikir anak itu hanyalah anak perempuan yang lugu? Dia sudah besar, anak itu bisa membuatmu bertanya-tanya pada dirinya". Ucap pak Riki.
"Kita tidak tau apa yang akan anak itu lakukan, kalau hatinya terluka. Anak seperti itu kalau hatinya terluka dia akan selalu ingat orang yang membuat hatinya terluka". Ucap pak Riki.
"Anak itu masih menganggap orang yang dulu baik padanya akan selalu baik walaupun orang itu sudah berbuat buruk padanya". Ucap pak Riki.
Pak Nalendra yang mendengar itu masih berfikir apa maksud tersembunyi dari perkataan pak Riki.
"Katakan langsung, apa maksud dari perkataanmu. Kau seperti sangat mengenal sifat anak itu saja". Ucap Nalendra.
"Tentunya anak itu sama sepertimu yang dulu. Maka dari itu aku bisa menebak sifat anak itu, anak yang selalu berfikir baik pada orang yang baik pada dirinya".
Nalendra yang mendengar itu hanya diam dan memegangi dahinya seperti sedang berfikir.
"Masih belum mengerti ya, anak itu sudah bertemu dengan Zalea sebelumnya dan mereka berdua sempat dekat saat smp". Ucap pak Riki yang membuat Aidan dan pak Nalendra terkejut.
Aidan yang mendengar pembicaraan itu dari awal, menyadari bahwa teman yang sering Tessa sebut saat di telepon adalah Zalea.
"Aku baru tau.. setau aku Zalea itu teman satu kelas Tesa, bukan? Lalu apa yang terjadi?". Gumam Aidan.
"Bagaimana bisa kau tau banyak? Bukanya kau pergi ke luar negeri?". Tanya pak Nalendra.
"Tentu aku tau, karena anak itu sendiri yang menceritakannya langsung, kau tidak berfikir Tessa dekat denganku?". Ucap pak Riki membuat pak Nalendra terkejut.
"Sudah aku bilang sifat anak itu mirip denganmu dia terbuka dengan seorang yang sudah dia anggap dekat". Ucap pak Riki.
Pembicaraan itu tetap berlangsung dengan pak Nalendra yang terus menerus bertanya.
Dan Aidan yang kaget karena ia pikir ia sangat mengenal sifat Tessa namun ternyata tidak, menurutnya Tessa terkadang adalah seorang yang susah untuk ia tebak.
Kembali ke Tessa.
Waktu sudah berlalu sekitar 20 meniti setelah Zalea datang dan langsung tidak sadarkan diri.
"Kapan kamu bangun? Aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi beberapa menit lagi.. apa hanya perasaanku aja?". Gumam Tessa.
Tok.. tok.. tokk... (Suara pintu yang diketuk dari luar.)
*Tessa.
Siapa? Kak Ai? Atau bukan.Saat Tessa membukakan pintu terlihat seorang pria yang berdiri dengan pakaian yang rapih dan menggunakan jas.
Tessa yang melihat pria itu langsung terkejut, Aa-ayah?!.
"Apa anda sedang mencari putri anda? Pak direktur?". Ucap Tessa dengan nada suara yang terdengar dingin.
Jangan lupa vote!
~•••⭒♡⭒•••~
Maaf masih ada salah ketik ♡(^^)♡
15 April 2022.
⭒Thank you guys⭒
KAMU SEDANG MEMBACA
Tessa I'm Sorry[TAMAT]
Teen Fiction[END] Tessa yang sedari dulu tidak tahu wajah ayahnya, jangankan wajah bertemu pun tidak pernah. Keluarga yang penuh rahasia, entah itu keluarga ayahnya ataupun ibunya. Hubungan antara ibu(neneknya Tessa) dan anak(ibunya Tessa) yang dingin dan kaku...