Special Chapter : My Beloved

829 27 1
                                    

Akaashi jatuh cinta semenjak melihat seorang remaja lelaki di atas udara.

Tidak lebih, iya, hanya sesederhana itu dan ia menemukan pasangannya.

*****

(1) Gentleman

Semenjak bersama Bokuto, Akaashi lambat laun mengenal karakter si alpha luar dalam.

Sosok yang periang dan berenergi.

"Keijii~ makan siang bareng!"

Kekanak-kanakan.

"Ji~ ko cueeek??"

Kekanak-kanakan.

"Maunya sama Keiji!!!"

Kekanak-kanakan.

"Suapin~ hehe~"

Kekanak-kanak--

"Ji, nyusu boleh?"

Terkadang mesumnya tak tertolong.

Meski sifat buruknya segudang, masih ada sisi baik yang Bokuto miliki.

"Ji, ga enak badan? Mau istirahat?"

Walau selebihnya sama saja.

"Imut banget, genjot lagi ya?"

Karena Bokuto... Adalah predator ranjang yang takkan pernah mau melepaskan mangsanya, Akaashi.

.
.
.

"Kou... Aku cape..." Akaashi berbaring lemas di atas kasur.

Lengan Akaashi terkulai lemah di sisi kepala, meremas sprei pun sudah tidak sanggup.

Tubuhnya tersentak-sentak, pinggulnya dicengkram hingga memerah, dengan kedua kaki yang mengangkang lebar.

Mata Akaashi terpejam, tak kuasa menahan nikmat dari holenya yang tengah dikocok Bokuto.

"Mmmh~ i can't cum anymore~"

Akaashi terisak, penisnya dibanjiri oleh cairannya sendiri.

Bokuto sedang mengalami rut, waktu di mana para alpha akan sangat bergairah untuk melakukan hubungan badan.

Akaashi bahkan dengan sengaja mengambil jatah liburnya untuk bersama Bokuto, memuaskan nafsu si suami.

Malam terasa begitu panjang bagi Akaashi, bahkan seakan tidak ada akhirnya.

Bibirnya terus meracau, mendesahkan nama Bokuto hingga suaranya serak.

"Not yet, babe."

Akaashi bisa merasakan sebuah tangan mengusap helai poninya, mengusap air mata dan keringat yang menjadi satu.

Kecupan di kening, Akaashi membuka matanya yang sembab.

Menatap wajah rupawan yang tengah menindihnya.

Akaashi reflek meraih wajah Bokuto.

Iris emas yang menggelap, sorot matanya hanya tertuju pada Akaashi.

Ditambah ekspresi menggiurkan yang terkesan seksi, seakan mengatakan "If you feel good, me too."

Surai kelabu yang biasanya disisir ke belakang itu lepek karena keringat, sebagiannya jatuh di sisi wajah Bokuto.

Membuat aura Bokuto begitu seksi.

Terbuai dengan visual Bokuto, Akaashi tidak sadar kalau pinggulnya semakin ditarik ke atas.

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang