Bagian Tubuh

1K 74 11
                                    

"Mamaa, ko lidah Hanae lebih panjang dari ku?"

Shouhei menunjuk lidahnya sendiri lalu menunjuk Hanae yang asik mengemut semangka.

Saat ini musim panas, jadi keluarga kecil ini sedang menyegarkan diri dengan buah semangka yang Akaashi petik dari kebun di halaman belakang.

"Eh? Lidah?"

"Mhuu?" Hanae menjulurkan lidahnya yang cukup panjang dan besar.

Berbeda dengan Shouhei, meski tubuhnya besar karena pubertas, lidahnya berukuran biasa saja dan terkesan pendek.

Yup, sekarang Shouhei sudah smp, masih dengan rambut jabrik seperti Bokuto, hanya saja dengan tambahan kacamata.

Sedangkan Hanae dan Kanae sudah menginjak usia 6 tahun, keduanya tumbuh cantik seperti Akaashi.

"Hana buka mulutmu."

"Aaaaangh~"

Bokuto memperhatikan rongga mulut Hanae dengan seksama, tidak biasanya Bokuto bersikap serius begini.

"Dia benar-benar mirip kamu Ji."

"Aku?" Heran Akaashi.

Bokuto kembali menyuruh Hanae makan semangka bersama Kanae, lalu duduk di samping Akaashi.

"Rongga mulut, bentuk bibir dan lidah, struktur gigi, bahkan suhunya panasnya."

Akaashi bisa merasakan Bokuto melingkarkan tangan pada pinggulnya, menyesap aroma tubuh Akaashi di antara ceruk lehernya.

Aroma tubuh Akaashi yang terkesan lembut dan floral, seperti mawar dan whitemusk.

Bokuto takkan pernah bosan mencium tubuh Akaashi yang menurutnya memabukkan.

"Kamu ingat pertama kali aku memujimu?"

Akaashi melirik, wajahnya bersemu. Ia sama sekali tidak mengatakan apapun, masih lanjut makan semangka.

.
.
.

Kira-kira 22 tahun yang lalu saat mereka masih berusia 17 tahun dan masih di sekolah...

Di mana hanya ada Bokuto dan Akaashi di ruang loker pria, dengan aroma manis floral dan aroma maskulin yang saling tumpang tindih mengisi setiap sudut ruangan.

Bokuto duduk di atas kursi kayu yang memanjang, sambil memeluk pinggul Akaashi yang duduk di atas pangkuannya, tangan Akaashi mencengkram kaos di bagian dada Bokuto.

Bibir keduanya bertaut, saling mendekap tubuh masing-masing, ingin memperdalam ciuman.

Hingga Akaashi mencoba menarik wajahnya, dadanya sesak kekurangan oksigen.

Membuat tautan bibir itu terputus dan meninggalkan jejak saliva di sudut bibir.

Bokuto yang masih tidak puas mencengkram rahang bawah Akaashi, menyibak bibir peach yang meraup oksigen dengan rakus.

Menarik lidah basah yang tadinya berdansa dengannya.

"Mmmngh~"

Akaashi mencoba protes, tapi hanya erangan yang terdengar karena lidahnya ditahan keluar.

Bokuto meneguk ludah, lidah Akaashi cukup besar dan panjang, membuatnya berpikir ini sangat seksi.

"Ungh~" Tubuh Akaashi gemetar, Bokuto mencumbu lidahnya yang terekspos.

Mengigit pelan tiap sisi daging lunak yang terlihat menggemaskan.

"Hoguto-sha--Ummh~"

Lidah mereka kembali bergulat, Bokuto dengan sengaja juga menghisap lidah Akaashi dan membuat empunya semakin mengerang.

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang