Bonus : Love Nest

1.2K 57 7
                                    

Chapter Bonus~ ✨

Do you love long story about sex? Well, that's the point in this chapter bonus.

Biasalah, authornya suka nganu-nganu. Apa lagi pembacanya juga suka nganu-nganu kan?

Nganu-nganu for mood 🤝🏻

Setting cerita waktu mereka udah nikah tapi belum punya bayi, oke?

Btw yg baca napa ga komen? Horny atau ceritanya biasa aja? 🗿

Ya sudahlah... tak perlu berlama-lama! Ha'i douzo~

*****

Ting~ tong~ Bel rumah berbunyi.

"Sebentar~" Akaashi dari dapur segera berlari menuju pintu.

Cklek. Ketika pintu dibuka, Bokuto berada di sana.

"Tadaimaa~"

"Okaeri, Kou."

Kedua tangan Bokuto menggapai sisi wajah Akaashi, dan...

Smoooch~ ciuman di bibir.

Tangan kekar itu bergerak turun, menarik pinggul ramping Akaashi.

Membuat keduanya berpelukan, meski Bokuto masih belum melepas sepatunya.

Shhhh~

Hidung Bokuto bergerak kembang kempis, ada aroma lezat yang mengusik momen romantisnya.

"Apa kamu sedang masak?"

"Hu'um, aku buat hambagu."

Bokuto tersenyum simpul dan mencium hidung Akaashi, memeluk pinggul ramping istrinya semakin erat.

"I want to cum."

"Eh?" Akaashi membeku.

Apa? Apa katanya tadi?

"C-cum??"

Bokuto menganggukkan kepalanya, wajah Akaashi semakin memerah di sini.

Bokuto baru saja pulang dan mengajaknya ke ranjang??

Eh? Ehhhh???

Karena seharian sudah lelah berpikir, otak Akaashi yang berasap tidak bisa mencerna situasi.

"I for i want to cherish you."

Bokuto mengecup setiap sisi wajah Akaashi dengan gemas.

"U for use everything i can do make you feel loved."

Bokuto memajukan bibirnya dengan mata besar yang memelas, memeluk punggung Akaashi dengan lembut.

"And M for..."

Perlahan, bibir yang mengerucut itu berubah menjadi seringai dengan lidah yang menjilat bibir.

"Ngh~♡"

Akaashi berjengit saat Bokuto meremas bokongnya, mencengkram dengan kuat.

"Milk your prostate."

BLUSH!!!

Wajah Akaashi semakin bersemu, tak habis pikir dengan gombalan nakal Bokuto.

Ditambah, bokongnya sedang diremas-remas dari balik celana.

Membuat suhu tubuh Akaashi juga mulai memanas, ia terpancing.

Sebelum ceruk leher diserang, Akaashi mendorong dada Bokuto menjauh.

"A-aku masih masak, nanti gosong..."

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang