Special Chapter : Furry BokuAka

722 33 1
                                    

Andai dalam ABOvers mengangkat topik beastality dengan sedikit bumbu fantasy, apa yang akan terjadi?

Wujud mereka masih manusia, hanya saja mereka bisa berubah bentuk menjadi binatang seutuhnya secara fisik.

Atau mengubah sebagian tubuh menjadi wujud binatang mereka.

Bagaimana pakaian mereka? Tentu tidak akan ikut berubah, kecuali robek.

.
.
.

Mengingat usia remaja merupakan masa di mana hormon tengah bergejolak, wajar jika tiba-tiba seorang omega mengalami heat.

Di tempat terbuka, di mana anak-anak klub Voli dari beberapa sekolah yang mengikuti pelatihan musim panas tengah berkumpul.

Salah satu omega cantik dari Fukurodani mengeluarkan feromon manis miliknya.

Tanpa semilir angin, aroma manis yang memabukkan itu menyebar.

Membuat orang-orang mulai dikendalikan oleh insting mereka.

Omega cantik itu beringsut mundur, bahkan untuk beta yang berada di sana tidak berani untuk melindunginya ketika para alpha mulai mendekat.

Kecuali untuk satu orang yang kini berdiri memunggungi si omega, mencoba untuk melindungi.

"Mundur." Ucapnya tegas.

Cukup mengejutkan jika melihat orang yang biasanya bersikap bodoh akan memasang ekspresi serius.

Dengan iris emas yang berkilat tajam, menusuk pandangan siapapun yang berani menatap.

Pemilik surai kelabu itu menoleh, ekspresinya teduh. Kekhawatiran tercetak jelas.

Orang yang ditatap hanya terdiam, meneguk ludah tak percaya.

Seakan melihat orang lain.

Bahkan suara kekanak-kanakan itu juga berubah, menjadi tenang dan berat.

"Akaashi, kau baik-baik saja?"

Akaashi meremas kaos yang ia kenakan, bagaimana ia menjawab 'baik-baik saja' kalau saat ini rona merah menghiasi wajah?

"Bokuto-san..."

Iris zamrud itu terpaku pada sosok besar di depannya.

Dengan sayap besar yang membentang, menutupi tubuh kecil si iris zamrud.

Membuat aroma omega yang menguar ditekan oleh feromon alpha yang mendominasi.

"Akaashi!"

Bokuto segera menangkap tubuh Akaashi yang limbung, ia kehilangan keseimbangan karena feromon alpha yang memabukkan.

Tubuh Akaashi terasa panas, seakan terbakar. Perutnya melilit, nafasnya sesak, dan daerah selangkangannya terasa sangat gatal. Belum lagi iris emas yang menatap tajam, seakan menelanjangi Akaashi.

"B-Bokuto-sa--hiks~"

"Shh~ tenang, Shii~"

Bokuto mendekap erat tubuh Akaashi, mengukung keduanya dalam sayap yang keluar dari punggungnya.

Ketika pandangan semua benar-benar terhalang, Bokuto mengusap anak sungai di wajah Akaashi.

Mengecup bibir peach Akaashi, mengemut bibir bawah yang bergetar.

"Nghu~♡" Beriringan dengan lidah basah yang menelusup masuk, Akaashi meremas kaos di bagian dada Bokuto hingga kusut.

Pergulatan lidah itu membuat air liur mereka tercampur.

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang