🎉🌏🎊

1.3K 89 29
                                    

"Bayinya kembar."

Akaashi melotot ke arah hasil USG di depannya.

Benar-benar ada 2 sosok bayi dalam perutnya.

"Ups---"

Akaashi mendelik ke arah Bokuto, dengan cengiran lebar dan melet lidah.

Tanduk imajiner muncul dari kening Akaashi.

"KOU-TA-ROU---"

Bokuto menciut.

"A-aku tidak tahu jika mereka
benar-benar akan menjadi kembar!"

Akaashi masih menatapnya dalam diam.

"Sungguh!"

Akaashi menghela nafas, marah pada Bokuto pun tidak akan menyelesaikan masalah.

Masalah? Tentu mengasuh tiga bayi sekaligus dalam satu waktu adalah suatu masalah bagi Akaashi--termasuk suaminya, Big Baby.

"3 Minggu yang lalu hanya
ada 1 bayi, bagaimana bisa?"

Dokter Kandungan itu mengangkat alisnya, melirik ke arah Bokuto yang cengengesan.

"Suami anda sudah
tahu jawabannya."

Akaashi mendelik dengan ekspresi horor.

"Aku hanya menelan,
bagaimana mungkin..."

Sadar akan suatu hal, Akaashi menutup mulut dengan tangannya.

Air matanya menggenang.

"Kamu bohong
kalau pakai kondom!"

JDEEEE~R!!!

Pas sekali hari mendung dan tengah ada petir menyambar, membangun suasana.

Bokuto menggeleng, ia tidak akan mungkin berbohong pada burung hantu mungil kesayangannya.

Bokuto hanya...

"Kadang aku... lupa." 👉🏻👈🏻🥺

Memelas dan meminta belas kasih.

Akaashi menggeram, kesal, ia sangat kesal.

Ia kadang tak memperhatikan Bokuto suka lupa memakai kondom jika diminta, dan bagaimana Akaashi tidak sadar saat suami bodohnya ini menyemprot prostatnya?

Sudahlah, kadang kalau sudah di atas ranjang Akaashi juga lupa dunia.

Akaashi juga tidak mungkin melakukan hal aneh dengan kandungannya yang dalam waktu dekat akan keluar.

Dan percakapan di rumah sakit itu terus terbayang dalam kepala Akaashi.

"Ji, ngapain bengong?"

Tersadar ia sedang melamun, Akaashi kembali bersikap biasa.

"Umh... tidak..."

"Mau tidur?"

Saat ini keduanya berada di kasur, hanya berbaring dan melakukan hal yang mereka sukai. Akaashi dengan novel horornya, dan Bokuto dengan gadgetnya memainkan game online.

"Sebentar lagi setelah aku..."

"Ohh, tunggu."

Bokuto menahan Akaashi agar tidak beranjak dari kasur, ia menggeledah laci di dekatnya. Lalu mengambil sebotol cairan yang berisi campuran minyak zaitun, minyak dari biji bunga matahari, dan minyak kelapa.

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang