I'm Hooooome

1.3K 122 5
                                    

"Dia belum membalas pesanku?"

Bokuto mengernyit bingung, menatap layar hpnya yang menampilkan aplikasi chat.

Ada beberapa pesan yang ia ketik tanpa ada tanda centang telah dibaca.

"Mungkin tidur?"

Bokuto menyimpan hpnya dan beranjak pergi dari stasiun kereta meninggalkan kerumunan orang.

Pertandingannya sudah selesai dari 2 jam yang lalu dan setelahnya ia segera angkat kaki dari Osaka menuju Tokyo.

Dan selama itu juga, Bokuto belum mendapatkan pesan balasan dari Akaashi.

"Kou, pulang nanti bisakah
kamu membelikan ku stroberi?"

"Mungkin sebelum pulang aku membeli belanjaan dulu."

Teringat ucapan sang istri, Bokuto memilih jalan memutar untuk pergi ke pasar swalayan terlebih dahulu.

Sudah menjadi kebiasaan bagi Bokuto untuk mengurus kebutuhan dapur--dengan alasan agar Akaashi tidak mencoba berbagai macam produk minuman kopi.

"Stroberi~ stroberi~ stroberi~"

Bokuto meraih beberapa kotak stroberi dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja, menumpuknya di atas barang belanjaannya yang lain.

Ia hampir menghabiskan stok stroberi di sana.

Hingga matanya tidak sengaja menoleh ke arah lain...

"Daging~!"

Dengan cepat troli itu ia tarik pergi.

"Hmm??"

Kali iris emasnya tertuju pada produk susu yang berjejer rapi di sampingnya.

Ada beberapa merk susu yang memakai kemasan karton dan botol kaca.

Wajah Bokuto memucat ketika ia melihat susu dengan botol kaca.

"Aku rasa Keiji tidak masalah minum susu coklat..."

Bokuto dengan cepat meraih susu karton lalu kembali ke bagian daging.

"Ohh, Mas nya lagi belanja buat kebutuhan bulanan ya?"

Seru penjaga di bagian daging itu, melihat belanjaan Bokuto yang cukup banyak.

"Erm, sebenarnya istri saya ngidam..."

"Ohh? Sudah berapa bulan?"

"Kira-kira ini baru minggu ke 3."

"Wah, masih sangat muda."

Seorang penjaga dari bagian ikan ikut bergabung.

"Kau ingin membelikan istrimu daging ya? Ikan bagus untuk ibu hamil."

"Jangan lupa sayuran, tunggu kau hanya membeli labu? Istrimu perlu sayuran hijau juga."

Entah sejak kapan ibu-ibu dan penjaga toko bergerombol di sekitar Bokuto.

Biasalah, teknik marketing.

Meski mereka tidak tahu siapa Bokuto karena ia memakai masker dan topi, ibu-ibu itu hanya mengerumuni karena Bokuto berbelanja untuk kebutuhan gizi istri yang tengah mengandung.

Memangnya ibu-ibu mana yang tidak tergoda dengan suami yang senang mengurus istrinya?

Pada akhirnya Bokuto mengikuti saran mereka dan membeli banyak hal untuk kebutuhan gizi Akaashi yang tengah mengandung.

"Nak, kau mau sekalian taoge nya?"

Kali ini Bokuto tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Aaahh!! Apapun jangan itu---"

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang