We're Never Getting Old

742 39 1
                                    

"Bisa jelaskan kenapa kamu memakai benda itu?"

Bokuto Nee-san menatap adik iparnya yang bersemu merah, lalu melirik hasil rontgen di tangannya.

Tubuh Akaashi dengan sesuatu di dalamnya.

Bokuto melirik istrinya yang masih memakai baju pasien, dengan beberapa tali pengikati di bagian punggung pengganti kancing.

Akaashi menggigit bibir, bersemu merah, sambil memegangi ujung pakaiannya dengan gelisah.

"Ji mengeluh sakit pinggang saat itu dicopot jadi--"

"Bukan berarti dia harus dirontgen dengan dildo di pantat!" Maki Bokuto Nee-san.

"Rontgen itu untuk mendeteksi apa yang salah dengan tubuhmu, ngerti?"

Akaashi hanya diam dengan wajah memerah.

Jika Bokuto Nee-chan seorang perawat, maka Bokuto Nee-san seorang Dokter Radiologi.

Turunan dari ibu mereka yang juga Dokter Spesialis Anak, hanya saja Bokuto memilih profesi berbeda sebagai Atlit Voli karena itu ia berbeda dengan saudarinya.

"Cabut benda itu sekarang dan kembali lagi ke sini!" Bokuto Nee-san menunjuk ruang ganti lalu kamar radiologi.

Dengan bibir cemberut, Akaashi menurut.

Tapi, ada sedikit kendala...

"Eeehh? Kenapa ga mau--??"

Akaashi yang sudah berada di ruang ganti itu kesulitan meraih dildo yang berada di dalam tubuhnya.

Sambil bertumpu pada dinding, Akaashi mencoba mengambil dildo itu tapi tidak berhasil.

Yang ada benda itu hanya tertarik sedikit dan masuk lebih dalam, menekan rektum.

"Anghh~♡ a-ayolah~!" Rengek Akaashi.

Melihat istrinya kesulitan, Bokuto pun berinisiatif membantu.

"Sini, aku yang ambilin."

"Mmhm~" Akaashi mengangguk.

Setelah berjongkok, Bokuto kini berhadapan dengan bokong sintal itu.

"Nnhu--"

Bokuto menyibak pipi bokong Akaashi.

"Ghuu---!"

Bokuto berhasil mendapatkan ujung dildo.

Tubuh Akaashi gemetar, kakinya terasa seperti jeli.

"Woah, ini tersedot ke dalam."

Takjub Bokuto saat menarik benda itu keluar dari hole Akaashi.

"Haaa--aaah~❤️" Plop!

Dildo itu akhirnya keluar dari tubuh Akaashi, diiringi dengan caira omega yang menetes keluar.

.
.
.

Beberapa saat sebelum BokuAka ke rumah sakit...

"Uuugh~"

Akaashi mengelus punggungnya yang remuk, ia baru saja melakukan gerakan yoga seperti kucing dan itu tidak membantu.

Terkadang Akaashi merasa heran kenapa sakit pinggangnya selalu ada di sepanjang tahun--semenjak ia bertemu dengan Bokuto.

Karena posisi seks?

Tekanan dari bobot tubuh pasangan?

Stres berkepanjangan?

Terlalu lama duduk?

We are The Protagonists of The World 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang