09: Sagittarius

2.8K 230 7
                                    

Saat ini Aksal tengah duduk santai disebuah sofa empuk yang berada diruang tamu rumah Amam. Pemuda itu menyeruput kopi susu yang dibuatkan Amam sebelumnya.

"Enak?" tanya Amam yang dijawab anggukan oleh Aksal.

"Aksal mau?" lanjutnya bertanya, ia menawarkan permen kapas yang tadi dibelinya pulang sekolah.

"Enggak, buat lo aja."

Karena Aksal menolaknya, Amam lantas menghabiskan permen kapas berbentuk kucing itu dengan lahap, hingga kini permen kapas itu sudah habis tak tersisa.

"Amam mau mandi dulu, gak lama kok. Aksal tunggu disini ya? Habisin kopinya." ujar Amam, lelaki itu beranjak dari duduknya dan kemudian berjalan kearah kamar untuk mengambil handuknya dan pergi untuk mandi.

Hampir lima belas menit seorang Aksalino Putra Deandra menunggu sahabat masa kecilnya itu kelar dari mandinya. Pemuda itu sudah muak menonton video di Tiktok dan kini dirinya merasa bosan.

"Sebentar Sal, Amam pakai baju dulu." Amam berlari melewati ruang tamu dengan handuk berwarna biru yang masih melilit dipinggang lentiknya.

Aksal terkekeh melihat tingkah sahabatnya tersebut. Sungguh benar-benar lucu.
Aksal kemudian berjalan kearah kamar Amam yang tampak terkunci rapat dari dalam. Pemuda itu lantas mengetuk pintu berwarna putih itu tiga kali dan langsung dijawab oleh teriakan yang menggema.

"SEBENTAR DULU!!!'

"Gue bosen anjir. Boleh masuk ke dalam gak?"

***

"Riska, kakak haus banget. Boleh minta air minum gak?" pinta Amam, lelaki ini sedang bermain dirumah Riska malam-malam.

Riska mengangguk. Apasih yang tidak boleh untuk kakak kesayangannya itu? Gadis kecil bernama lengkap Riska Asya Nurul Fadillah Cantik Jelitta itu lantas masuk kedalam rumahnya dan membawakan sebotol air mineral dingin pada Amam yang sedang bermain slime diatas meja.

"Makasih Ris," Amam merapihkan slime yang masih menempel pada jari tangannya, kemudian meminum setengah botol air mineral pemberian dari Riska.

"Mama kamu kemana Ris? Kok kakak belum liat dari tadi?" Amam memulai topiknya.

"Main ke rumah temannya." jawab Riska, kedua tangannya masih sibuk mengunyel-unyel slime miliknya yang berwarna ungu diatas meja.

"Kok kamu gak ikut?"

"Enggak ah, mama kalau udah ngobrol sama temennya lama banget kak. Jadi kesel sendiri aku nungguinnya."

Amam terkekeh, "Kalau abang kamu kemana?"

"Bang Rean ke kampus, katanya ada tugas malam disana." jawab Riska.

Amam mengangguk paham, lelaki itu lantas kembali memainkan slime nya dengan asik. Hingga, suara ketukan dari pintu terdengar, membuyarkan fokus mereka saat bermain.

"Riska, buka pintunya sayang," ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama dari Riska.

Riska dengan cepat membersihkan tangannya dari lem yang menempel dan kemudian membukakan pintu depan rumahnya yang sengaja ia kunci jika Mama, Papa, dan Abangnya sedang tidak ada dirumah. Katanya sih takut kemasukan maling.

"Eh ada Nak Amam ternyata, kamu udah makan belum?" tanya Bi Tikah.

"Belum Bi."

"Makan gih. Bibi tadi udah masak. Kalau kamu laper makan aja. Anggap aja rumah sendiri ya, jangan sungkan." ujar Bi Tikah.

Love's Or Happiness? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang