51: Happy Birthday

707 58 6
                                    

Malam ini, tanggal 13 Desember pukul sebelas lewat lima puluh lima menit. Amam, lelaki itu berniat untuk bergadang hanya demi bisa mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri-tepat pada waktunya.

Karena waktu tersisa lima menit lagi, Amam beranjak dari kasurnya dan berjalan kearah dapur untuk mengambil sebuah kue tart di dalam kulkas yang sebelumnya sudah ia beli dengan Aiden, ayahnya kemarin.

Lelaki itu kemudian membawa kue tartnya ke dalam kamar, meletakkannya diatas meja belajar sambil menunggu pukul 00:00 tiba. Amam melirik sekilas pada jarum jam yang menggantung di dinding kamarnya.

23:55

"Sebentar lagi," monolog Amam, lelaki itu kemudian mengulas senyuman di bibirnya, "Ulang tahun ketiga tanpa Mama di samping Amam." ucapnya, matanya mulai berkaca-kaca.

"Ish, apasih! Amam nggak boleh nangis, wish Amam di ulang tahun kali ini, kan nggak boleh cengeng kayak kemarin-kemarin, hehe." ucapnya diakhiri tawaan kecil, namun tangan kanannya saat ini sibuk memijat bagian pangkal hidungnya yang entah kenapa terasa sakit dan kepalanya mendadak pusing.

Tahun ini adalah tahun ketiga Amam berulang tahun tanpa kehadiran sang Mama yang biasanya selalu berada di sampingnya. Otak Amam, terus berpikiran mengingat tentang kenangannya dengan Imelda dan Aiden 3 tahun yang lalu yang dimana pada saat itu Amam berulang tahun yang ke 13 tahun.

Ah, cairan bening luruh begitu saja membasahi pipi gembil Amam ketika mengingatnya.

"Tiga."

"Dua."

"Satu."

Amam meniup lilin-lilin kecil yang menghiasi kue tartnya itu. Yeay! Amam kini genap berusia 16 tahun. Ya, walaupun usianya masih belum menyentuh umur legal seseorang atau 17 tahun. Tetapi Amam sangat-sangat bersyukur, ia masih diberikan kesehatan dan umur yang panjang oleh Tuhan hingga saat ini.

"Happy great one to me." ucap Amam antusias, ia kemudian mengepalkan kedua tangannya ke depan, berniat untuk mengucapkan doa dan harapan yang ia inginkan di hari spesialnya ini.

"Selamat hari menetas ke dunia. Terima kasih karena sudah berjuang sampai hari ini, menit ini, detik ini dan seperdetik ini. Amam bangga sama diri Amam sendiri. Semoga Amam selalu panjang umur, sehat selalu, nggak gampang nangis, kuat, selalu tersenyum, dan semoga apa yang Amam cita-citakan bisa tercapat di tahun ini dan tahun yang akan datang. Amam cuma ingin bahagia. Makasih buat Ayah, Mama, Abang, Kak Devano, Aulia, Cindy, Ak ... Intinya semua teman-teman Amam yang selalu bikin Amam senang, bahagia, dan selalu bikin tertawa. Amam sayang kalian. And Happy Birthday to me." seperti itulah harapan dari seorang Imanuel Tamam Zaidan.

Amam melirik sekilas kearah ponselnya yang terus berbunyi. Amam membuka ponselnya. Kedua pupil mata lelaki itu seketika membulat ketika melihat banyak boom notifikasi chat dari kontak-kontak teman sekolahnya yang mengiriminya beberapa ucapan selamat ulang tahun.

53 pesan dari 48 kontak

Abangg🐖: Ekhem, yang ulang tahun hari ini. Happy Birthday, Cil. Abang masih jadi orang pertama yang ngucapin kamu HBD, kan? Haha.

Abangg🐖: Mau kado apa dari Abangmu yang paling ganteng ini sedunia ini, hm?🥳🎉

Abangg🐖: Permen, susu, spidol, crayon, pensil warna, boneka Doraemon atau keroppi? Intinya khusus buat adik Abang yang tersayanggggg ini

Aull😻:HAPPY BIRTHDAY AYANGKUUUUUUU🥳💐🥳💐🥳💐🥳💐🥳💐🥳💐🥳💐🥳💐🥳❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Love's Or Happiness? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang