Demi apapun Papa Eko kesel banget sama yang bikin pertanyaan. Pertanyaannya bener-bener nggak ada yang berbobot. Papa Eko menghela napasnya panjang.
"Sumpah ini kalian, ngasih pertanyaan bikin jantung gue kayak naik roll coaster."
"Dari dulu kalian emang suka banget nge-roasting Mas Eko," ucap Papa Keanu.
"Ha ha ha ada kepuasan sendiri," ucap Papa Dimas.
"Anjay! Dah gue mau jawab dulu pertanyaan ini. Kalau gue sih caranya menenangkan pikiran dulu, menyendiri, kemudian bicara baik-baik sama pasangan. Karena kalau emosi sama aja nggak akan menyelesaikan masalah. Setelah hati adem tanya ke pasangan, kurangnya aku di mana, salah aku sama kamu apa, adakah perbuatan aku yang pernah menyakiti kamu. Gitu."
"Gue juga gitu, tenangin diri dulu kalau kita sebagai perempuan kalau mau nangis, nangis aja dulu sampai bener-bener semuanya lega, sampai semuanya bener-bener keluar. Baru kalau udah tentang tanya sama pasangan salah aku sebagai istri apa? Kurangnya aku sebagai istri apa? Apa yang perlu aku perbaiki. Jadi, walaupun ada masalah sebesar itu hati dan pikiran kita harus tetap tenang supaya biar nggak emosi, karena setan itu akan tepuk tangan kalau lihat pasangan suami istri bertengkar, apalagi kalau bertengkarnya sampai terdengar ke tetangga, wah setan pesta pora itu."
"Ternyata Hilda yang di kenal tegas dan savage, punya hati yang selembut sutra," ucap Mama Tiya.
"Still, kali Ya, sekeras apapun watak dan karakter perempuan tetap saja ada sisi lembutnya. Walaupun kita sanggar, tetap ada sisi lembutnya. So, udah kan kejawab?"
"Sebenarnya jawaban pertanyaan ini simple. Dan tinggal kaliannya aja gimana menyelesaikan masalah sama pasangan apakah pakai emosi atau pakai kelemah lembutan," sambung Papa Eko.
"Mantap mas bro!," celetuk Papa Krisna.
"Walaupun dulu gue di cap sebagai buaya dan orang paling playboy di kampus, tetap gue akan mencintai satu orang perempuan. Hilda, yang udah ngebuat gue tahu artinya cinta yang sesungguhnya, Hilda juga yang udah bikin hati gue nyangkut di dia. Dan gue nggak akan pernah berpaling dari perempuan yang udah ngajarin gue banyak hal."
"Aaaww sweet bener."
Jadi gini,
Dulu waktu zaman kuliah, Papa Eko tuh terkenal banget dengan ke-playboy-annya. Sampai ke telinga dosen juga, tapi yah dosen nggak peduli mau Papa Eko playboy mau enggak, yang penting nggak mencoreng nama kampus dan ipk Papa Eko harus stabil minimal 2,5. Bukan tanpa sebab Papa Eko menjadi playboy. Dia begitu karena Papa Eko pernah di sakitin sama cewek dan hal itulah yang membuat Papa Eko nggak percaya lagi sama cewek.
Waktu mendekati cewek-cewek yang sekarang jadi mantan, Papa Eko cuma umbar janji dan modal dusta aja. Nggak pernah serius. Pernah suatu kali, Papa Eko kepergok selingkuh sama pacarnya waktu itu, Papa Eko lagi makan di restoran sama cewek lain. Cewek itu menyiram Papa Eko sama air mineral dan marah-marah, terus si selingkuhan juga nyiram air ke wajah tampan Papa Eko. Setelah kejadian penyiraman, datang segerombolan cewek yang balikin semua barang-barang yang udah pernah Papa Eko kasih ke mereka.
Benar-benar ngenes waktu itu. Papa Eko pulang ke rumah kontrakan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, dia mabuk berat, Papa Eko stress gara-gara kesalahannya sendiri. Kemudian Papa Lesmana mengingatkan, nggak semua cewek itu begitu.
Lalu pertemuan dengan Mama Hilda?
Pertemuan Papa Eko dan Mama Hilda itu, caranya unik kayak di film-film garapan Pak Manoj Punjabi, waktu itu Papa Eko mau berangkat ke kampus dengan kondisi badan yang nggak banget. Papa Lesmana udah mengingatkan Papa Eko lebih baik nggak usah ke kampus tapi yah namanya juga Eko Sinaga, si keras kepala tetap saja dia nekat ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
FanfictionJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?