01. BOSAR (Bocah Besar)👩‍🦰

55 3 0
                                    

***SELAMAT MEMBACA***

🦴
🦴
🦴

#REAGAVTA COMPANY

"Pak Bimo pulang aja yah, gak usah tunggu Loisa." Ucap Loisa saat turun dari mobil.

Kini, mereka sudah berada di depan gedung besar bertingkat tinggi nan megah ini. Perusahaan terbesar milik keluarga Reagavta.

"Baiklah, non Loisa. Saya pamit." Balas pak Bimo dan di angguki Loisa. Pak Bimo pun menancapkan gas meninggalkan area gedung tinggi ini dan Loisa pun masuk ke gedung tersebut.

Dengan santainya ia berjalan masuk gedung. Hingga tiba di depan Resepsionis.

"Maaf, Nona, Mau kemana?" Ramah Resepsionis wanita.

"Maaf, Mba. Saya Mau ketemu kak Maxime." Balas Loisa tak kalah ramah.

Karna resepsionis wanita saat ini adalah resepsionis baru, maka Loisa harus mengatakan kepadanya. Biasanya, Loisa hanya memberi salam, kemudian dengan sok nya langsung ke ruang Mexime. Sinting memang!. Resepsionis tersebut baru bekerja di hari ini, menggantikan resepsionis yang lama, yang cerewetnya minta ampun jika Loisa ke kantor ini.

"Maaf, Nona. Mexime siapa, yah? Apakah Tuan Mexime?" Tanya Sang resepsionis.

"Iya, Mba. Mexime Reagavta." Balas Loisa.

"Sudah punya janji, yah, Nona?"

Loisa pun tampak berpikir. "Ehmm-- gimana yah, mba? Sebenarnya gak punya janji sih, tapi harus Mba tahu yah, Saya ini calon istrinya kak Mexime. Jadi boleh lah yah, saya langsung ke ruangannya. Please!"

"Maaf, Nona. Apakah benar? Jika tidak, nanti Anda yang kena masalah dan juga saya. Saya tidak mau menanggung resiko atas kesalahan ini nantinya."

"Tidak masalah, Mba. Saya benar kok, calon istrinya kak Mexime. Kalau nanti mba di marahi, saya yang duluan membela Mba. Oke?" Sungguh, Loisa sangat percaya diri, njir!

"Maaf, Nona. Bukannya tidak percaya, saya hubungi sekertarisnya dulu, yah?"

"Iya, Mba. Tapi bilang kepada sekertarisnya, katakan Loisa saja, yah, Mba. Karena sekertarisnya kak Mexime juga mengenal Saya."

"Iya, tunggu sebentar, yah?"

Resepsionis itu pun menghubungi sekertaris Mexime untuk mengetahui dengan jelas.

"Maaf, Nona. Sekertarisnya Tuan Mexime tidak mengenal Anda. Jadi kami tidak bisa dengan sembarangan menyetujui keinginan Anda." Beritahu sang resepsionis setelah menghubungi sekertarisnya Mexime.

"What?" Pekik Loisa

"Astaga! Jantungan kalau begini."

"Ehh. Maaf, Mba. Saya juga terkejut. Hehehe. Tapi kok sekertaris kak Mexime tidak mengenal Saya? Aishh, lagian mba juga resepsionis baru jadi tidak mengenal Saya. Sial banget yah?" Loisa pun mulai putus asa bertemu dengan Mexime.

Astaga Loisa! Setiap hari juga Bertemu, kampret!

"Maaf, dek. Kalau begitu, Adek bisa pergi."

"Ngusir saya, yah, mba?" Dengan nada rendahnya.

"Tidak, Nona. Maaf!"

"Iya, tidak apa-apa, mba. Ya udah. Tapi boleh kan, Aku nunggu di situ?" Sambil menunjuk sofa di ruang besar bagian resepsionis.

"Boleh, Nona. Tapi jangan berbuat yang tidak baik, yah?"

*Astaga, ni resepsionis pikirannya negatif banget Mulu ke gue dah. Nasib gak di akui sama ni kantor, njir. Sabar, Loisa. Sabar.* batin Loisa.
"Iya, mba. Pasti. Ya udah, Saya ke sana yah?"

17 Tahun Penantian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang