27. Perasaan Terombang-ambing😑

13 2 0
                                    

***SELAMAT MEMBACA***

🦴
🦴
🦴

Waktu terus berlanjut. Kini, libur semester sudah selesai, dan akan memulai aktivitas Baru di tahun yang baru ini.

Kini, Loisa sudah siap untuk berangkat ke sekolah, Memulai aktivitas awal di tahun yang baru ini.

Selesai berdoa, Loisa pun melangkah hendak keluar kamarnya.

Sebelum kakinya melangkah keluar, Loisa merasa sesuatu yang mengganjal pada lubang hidungnya.

"Darah lagi?" Ucap Loisa saat meraba sesuatu itu dan melihatnya.

Loisa pun Buru-buru mengambil tisu, dan menyapu penuh Darah yang keluar dari hidungnya. Setelah itu, Loisa pun langsung keluar dari kamarnya menuju lantai satu.

Selesai makan, Ia berpamitan dengan kedua orang tuanya Mexime. Ia pun menghampiri Mobil yang di kemudikan oleh Pak Bimo.

Dalam perjalanan, Loisa sadar akan Peristiwa yang sudah ke beberapa kali terjadi, entahlah! Tentang darah yang keluar dari hidungnya ini.

**Kok Gue mimisan mulu? Aishh, kepala keknya banyak darah deh sampe tumpah Mulu kek gini! Apa jangan-jangan......?** Batin Loisa mengira-ngira.

"Aishh!" Ringis Loisa memegang kepalanya, saat kepalanya terasa berdenyut, di sertai sakit yang lumayan kuat.

"Non Loisa kenapa?" Tanya Pak Bimo setelah mendengar ringisannya Loisa.

Loisa berusaha terlihat baik-baik saja. "Ehmm.. Loisa gak apapa, kok, Pak. Loisa cuma pusing doang. Mungkin terlalu banyak begadang. Ya kan, Pak?" Balas Loisa sambil menyunggingkan senyum manisnya.

"Baiklah, Non. Kalau Non Loisa gak enak badan, Pak anterin balik ke rumah atau ke rumah sakit aja, Non?"

"Aishh, Pak Bimo! Gini doang Pake rumah sakit sgala. Loisa gak apapa, kok." Kilah Loisa berusaha tegar.

"Ya udah non, kalo begitu." Nyerah Pak Bimo.

Hingga beberapa menit kemudian, mobil yang di tumpangi Loisa pun tiba di depan gerbang sekolah. Loisa pun turun dan masuk ke dalam sekolah setelah berpamitan dari Pak Bimo.

Sesampainya di kelas, Loisa duduk sendiri karena Gresya dan Mariana belum tiba.

"I Miss You Princes Loisa, Kepunyaannya kak Mexime!!!" Ucap Gresya dari arah pintu kelas sambil berjalan bersama Mariana menuju tempat duduknya Loisa.

"I hate You Too, Kepunyaannya Lionel!" Balas Loisa dengan tampang sok santainya.

"Gak apapa deh Loe benci Gue, Wahai Kepunyaannya kak Mexime! Karena Gue ingin Loe slalu berbuat dosa. Hahahaha." Ucap Gresya sambil mendudukkan bokongnya di samping miri bangku Loisa. Mariana pun juga, di samping kanan tempat duduknya Loisa.

"Njir, Loe, Gresya!"

"Hahahaha." Mereka pun saling tertawa atas kekonyolan mereka ini.

Saat sedang berbincang, Lionel pun tiba-tiba berada di depan mereka dengan nafas yang tidak beraturan.

"Loe kenapa, Lio?" Penasaran Gresya.

"Kunci motor Gue, Cepat!" Ucap Lionel tanpa basa-basi.

"Loe kenapa dulu, Lionel?" Ucap Gresya dengan penuh penekanan, menatap Lionel seakan mengintimidasinya.

Lione pun menormalkan nafasnya.

"Bara kecelakaan, Sayang! Ayo, kasih tuh kunci. Gue mau liat Bara."

17 Tahun Penantian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang