***SELAMAT MEMBACA***
🦴
🦴
🦴"Kak Rey, Bara pengen ngomong sama kak Rey." Ucap Bara setelah setelah dirinya mendudukkan bokongnya di atas pangkuan sofa.
"Langsung saja." Balas Reynold.
Yah, kini, Bara Fernandez sedang berada di ruang CEO milik kakaknya, Reynold Fernandez, Sahabatnya Mexime Reagavta.
"Dari dulu Bara ingin katakan, tapi Bara pendam. Dan kini, sepertinya tidak bisa di tahan lagi. Bara mau, Kak Rey ngomong ke kak Mexime, jika dia sudah memiliki kekasih, maka katakan pada Loisa, agar Loisa berhenti mengejar kak Mexime, dan Bara bisa mendapatkan Loisa. Bara tidak ingin, Loisa ngejar kak Mexime seperti Bara ngejar Loisa. Bara tau sakitnya mengejar orang yang tak ada rasa ke kita. Karena itu yang Bara juga rasakan. Bara tidak ingin Loisa merasa sakit terlalu lama lagi." Dengan beraut wajah serius.
"Loe sungguh mencintai Loisa Remahaga? Pantesan Loe Jomblo akut. Hahahaha." Bukannya peduli, Reynold malah meledek Adiknya.
Yah, Reynold dan Bara sungguh berbeda sifat. Reynold yang bar-bar, dan Bara yang orangnya serius dan dingin.
"Shit! Bara serius." Dengan tatapan tajam kepada kakaknya, membuat Reynold mengubah raut wajah ke mode serius.
"Kenapa loe gak ngomong langsung ke Mexime? Pengecut loe!" Ledek Reynold.
"Kak Mexime lagi di Prancis."
"Oh, yaudah, tunggu dia datang aja, kampret. Ribet amat Loe!"
"Shit! Terlalu lama. Kakak telepon aja kak Mexime." Balas Bara
"Yah resiko! Ogah gue telpon tuh Beruang kutub."
Geram dengan tanggapan Reynold yang tidak ada niat membantu, simpati gitu, Bara pun langsung pergi keluar dari ruangan Reynold.
"Dasar payah Loe, Bara!" Cibir Reynold, setelah tubuh Bara tak terlihat lagi.
💩
"Jika dapat, langsung kirim ke Saya." Ucap Seorang misterius dalam keadaan Telepon.
"Baik, Bos!" Jawab seseorang di seberang telepon.
💩
Prancis
"Ok, Sayang. Aku udah siap kok. Ini mau jalan keluar rumah. Tunggu yah?" Ucap seorang Gadis, dengan raut wajah bahagia.
"Mau kemana, Vivian?" Tanya Mama Neivi kepada Anaknya setelah Vivian melewati ruang keluarga.
Yah, Gadis tersebut adalah Vivian Remahaga, kakak kandung Loisa Remahaga.
"Hm, Mau bertemu dia, Ma. Dia datang kemarin, ada masalah sedikit dengan pekerjaannya di Paris. Vivian kangen loh sama dia." Ucap Vivian dengan bahagianya. Mama Neivi sudah tahu, jika yang di maksudkan Dia oleh Vivian adalah kekasihnya Vivian. "Vivian gak lama kok, Ma. Nanti Tolong bilangin ke Papa yah, Ma, kalo Vivian lagi pergi." Lanjut Vivian.
"Oh gitu. Ya udah, hati-hati yah, Sayang?" Mama Neivi pun mengerti.
"Iya, Ma. Vivian Pergi yah, Ma. Bye." Vivian pun berlalu pergi setelah pamit dari Mama Neivi yang sudah di beri izin.
💩
Indonesia
"Kak Mexime lagi apa yah? Kok Gue kangen sih? Tau ah! Kenapa sih ada kak Mexime di dunia ini? Bikin uring-uringan Mulu ni Gue!" Loisa berbaring merindukan Mexime, setelah dirinya selesai Membuat tugas dan belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun Penantian [END]
Jugendliteratur17 Tahun lamanya, ia menunggu waktu yang selama ini diimpikannya. Loisa Medvio Remahaga, Gadis petekilan, dan tentunya Cantik, baik dan pintar, selalu membuat pusing dan sakit kepala seorang lelaki tampan yang dari dulu dijadikan sebagai incarannya...