7. stress release

326 59 27
                                    

Biasanya kalau sudah jam 9 ke atas kondisi kos sudah mulai agak tidak kondusif. Soalnya sudah pada pulang kerja dan pulang tarawih. Jadi sudah mulai ada aktifitas lagi. 

Beberapa ada yang langsung masuk kamar dan tepar karena capek, ada yang masih doyan ngobrol. Dan kali ini kebetulan ngobrolnya di rooftop.

Biasanya kalau masih weekdays tapi sudah pada semangat gitaran di rooftop tuh, pasti harinya lagi pada padet banget. Ada yang emang lagi sumpek, ada yang banyak kerjaan, ada yang emang lagi pelik aja hidupnya.

Hal ini bukan hal aneh, sudah biasa. Namanya juga manusia. Gak ada yang hidupnya enak terus. begitu juga untuk mereka. Tapi sebagai anak laki-laki yang jarang membicarakan masalahnya di open forum, mereka melakukan kegiatan gitaran ini untuk melupakan sejenak masalah dan beban di hidupnya.

Lagu yang dimainkan kali ini punya Endank Soekamti yang Sampai Jumpa. Lagu perpisahan yang wajib ada di video dokumenter perpisahan anak sekolah.

Tapi kalo dinyanyikan bareng gini emang enak banget sih, apalagi bagian reff.

"HEIII, SAMPAI JUMPA DI LAIN HARI... UNTUK KITA BERTEMU LAGI... KURELAKAN DIRIMU PERGI.."

"MESKIPUN, KU TAK SIAP UNTUK MERINDU.. KU TAK SIAP TANPA DIRIMU... KU HARAP TERBAIK UNTUKMUUUUU..."

Dahlah, rasanya kayak lagi konser akbar di depan ribuan orang di GBK. Tapi sebenernya engga. Mereka lagi menikmati waktu santai yang gak mesti datangnya tiap hari, jadi sekarang ini gak harus menghadapi masalah dalam hidupnya kayak pacar, kerjaan ataupun beban keluarga. Di sini lah tempat mereka haha hihi.

Walau pada akhirnya tetap aja ada cerita yang tumpah di antara mereka, ketika obrolan sudah mulai panjang. Hal ini naturally terjadi.

"Eh iya, gimana sih cara menghadapi pacar yang udah ngomongin nikah sementara lo belum merasa sanggup?" tanya Kevin habis pada bahas lagunya Tulus yang Hati-Hati Di Jalan.

"Bilang aja belum bisa." jawab Adimas santai sambil metik senar gitar.

"Yee, nggak segampang itu." Anggara meraup wajah Adimas.

"Kenapa? Emang lo diajak kawin sama Aruna?" Tanya Jeje.

"Nggak diajak secara eksplisit sih," jawab Kevin sambil melipat kakinya ke atas kursi seperti orang jongkok, "cuma beberapa kali dia ngomongin masalah begituan terus ujung-ujungnya dia kayak bete gitu pas ngomongin masalah kita."

"Hubungan lo udah berapa lama sih?" Tanya Anggara yang lagi makan kuaci 'lagi'.

"Mau 8 tahun sih."

"Kasian masa muda Kak Aruna dihabiskan sama Abang doang." Celetuk Yoga.

Kevin ketawa doang.

"Kayaknya ya cukup wajar deh kalau Aruna mulai gelisah soal ini." Jawab Jeje, "maksudnya, kalian udah lama nih hubungannya. Tapi lo belum ada bahas masalah kedepannya gimana."

"Padahal kan dia tau gue belum punya apa-apa, Bang. Biaya pernikahan bukan murah loh? Gue juga belum punya rumah. Ntar mau tinggal dimana? Gue pernah ngobrol sama dia kalau gue gak mau hidupnya ntar di rumah orang tua dia atau di rumah orang tua gue." Kilah Kevin.

"Kan bisa ngontrak dulu. Atau ya gimana dibicarakan sama dia." Sahut Anggara.

"Tapi sebenarnya lo bakal ke jenjang itu gak sih?" Tanya Jeje sambil nyemilin Astor.

"Bang... Gue gak pernah punya bayangan masa depan sama orang lain selain Aruna!!" Jawab Kevin geregetan lengkap dengan gestur badannya yang heboh itu.

Yang lainnya pada ketawa liat tingkah Kevin.

2.0 HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang