Hari ini adalah tahun pertama Adimas merayakan ulang tahunnya dengan tidak semangat. Sejak kecil, Adimas selalu nunggu tanggal 12 April karena biasanya Ayah dan Ibu selalu beliin sesuatu untuknya. Ntah alat tulis, mainan, makanan, kadang juga Ayah ngajak Ibu, Adimas dan Gesa untuk makan di luar. Walaupun Adimas bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi Ayah selalu mengupayakan untuk mencetak memori yang bagus sama keluarga kecilnya.
Jadi, kebiasaan itu kebawa sampai besar. Adimas selalu suka dengan hari ulang tahunnya itu. Kecuali di tahun ini. Dia masih sedih kalau beberapa hari lagi, dia akan wisuda tapi gak ada satupun keluarganya yang bisa datang. Ditambah Ayah sakit pula. Isi kepalanya penuh banget.
Tapi kali ini bener-bener gak ada yang tau apa yang Adimas pikirin soalnya dia cuma cerita nanti anak-anak harus datang pas wisudaannya soalnya walinya gak ada yang datang, itupun sambil cengengesan.
Jadi Adimas menjalani hari Selasa ini dengan bermalas-malasan tanpa ekspektasi apapun. Seharian dia habiskan di kamar untuk main game dan nonton YouTube. Sesekali repost story temennya yang ngucapin dia ulang tahun, balasin chat konyol di grup chat dia sama teman-teman lainnya, balasin pesan masuk. Sampai ketika pas di jam 14.15 pintu kamarnya diketuk.
Dengan malas dia bangun dan buka pintunya. Dalam hatinya sudah ngedumel aja, ngapain jam segini ngetuk pintu. Mending tidur gak sih.
Tapi begitu liat siapa yang ngetuk pintu Adimas langsung senyum lebar banget. Sesenang itu ngeliat Nona di depan pintu kamarnya bawa pie susu seloyang dengan lilin-lilin kecil dan panjang di tengahnya 3 buah. Ada Hazel dan Yoga juga di belakang Nona bawa party popper dan topi ulang tahun.
"Happy birthday, Mas." Kata Nona sambil senyum cantik banget. Padahal dia lagi keriwehan pakai slingbag dan jaket yang dia sampirkan di lengan kanannya.
"Aduh gue terharu.." kata Adimas dramatis.
"Buruan ditiup!" Kata Yoga gak sabar. Soalnya dia kebelet pipis.
Adimas kemudian nunduk dan mengadahkan tangannya dan berdoa.
Dengan khusyuk Adimas meminta kebahagiaan dan kelancaran dalam hidupnya, meminta rejeki yang selalu mengalir, kesehatan untuk dia dan keluarga serta orang-orang di sekitarnya. Adimas juga meminta, semoga apa yang memang ditakdirkan untuknya bisa dia terima dengan ikhlas. Ia meminta untuk semuanya dipermudah.
Kemudian Adimas meniup lilinnya sampai benar-benar mati.
"Yeay, selamat ulang tahun. Gue ke WC dulu." Kata Yoga kemudian melipir ke kamar mandi.
"Happy birthday, Dim." Kata Hazel kemudian memakaikan topi ulang tahun ke Adimas.
"Thanks, Zel." Kata Adimas.
Kemudian Hazel pergi karena harus siap-siap kelas online.
Terakhir, sisa Nona di hadapannya dengan sepiring pie susu sedang tersenyum.
Adimas maju selangkah kemudian memeluk Nona dan mengucapkan terima kasih.
"Makasih, Nona."
"Sama-sama, Adimas."
***
Setelah adegan niup lilin, Adimas sama Nona ngobrol di ruang tamu sementara Yoga sekalian mandi tadi dan belum keluar kamar. Untung Adimas udah mandi habis subuh tadi.
Karena ini bulan puasa dan Adimas harus menahan segala nafsunya. Maka dia dan Nona ngobrol beda sofa.
Sebenarnya kos mereka ini boleh kedatangan tamu wanita. Tapi ya tau diri aja, jangan sampai jadi bahan gunjingan warga. Jangan sampai nginap juga. Jadi para penghuninya juga gak sering bawa cewek ke kos, kecuali ada acara tertentu kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.0 HOME
FanfictionTiga Puluh Hari part 2 atau yang sekarang diberi nama 'HOME' akan menjadi cerita bersambung milik lokalantheboyz yang kedua. Kali ini masih akan sama, masih menceritakan keseharian mereka. Namun akan sedikit berbeda karena akan ada penambahan variab...