28. See u again

244 40 3
                                    

Hari ini semua anak-anak kosan itu officially ninggalin rumah cokelat itu. Tugas mereka di perantauan sudah selesai. Sambung lagi nanti. Sekarang saatnya kembali ke rumah bertemu dengan keluarga.

Yang pertama ninggalin kos hari itu adalah Anggara dan Kevin. Kevin nganter Anggara ke stasiun kemudian dia pulang ke Bogor yang ada di planet lain itu tempatnya. Kereta Anggara berangkat jam 10 pagi, makanya jam 8 dia udah siap berangkat biar gak panik kalau ada macet.

"Makasih ya, Pin. Hati-hati di jalan." Katanya Anggara pas dia udah turun dari mobil.

Kevin dadah-dadah ke Anggara sambil senyum, "kabarin kalau udah sampai. Salam buat keluarga."

"Maaf lahir batin kita belum ege." Kata Anggara ketawa kemudian maju lagi untuk salaman sama Kevin.

"Halah, besok lu buat salah lagi."

"Itu masalah besok." Anggara ketawa.

Kemudian Kevin benar-benar pergi. Dan akhirnya Anggara masuk ke dalam stasiun. Berdesakan dengan ribuan orang di sana. Rupanya sepadat ini. Stasiun ini udah kayak pelabuhan.




Setelah Anggara dan Kevin. Yang pergi selanjutnya Sakala. Tapi dia dijempur Jane. Jadi Jane yang akan nganter ke bandara.

"Abang pergi yaa, hati-hati semuanya. Salam buat keluarga." Kata Sakala setelah masukin kopernya ke mobil Jane.

Satu persatu mereka salaman dan peluk pundak.

"Kabarin kalau udah sampi, Bang." Kata Tristan.

Sakala mengangguk kemudian masuk ke kursi kemudi mobil pacarnya itu.

"Duluan ya teman-teman!" Pamit Jane juga gak lupa.

Selisih sejam kemudian tepat di jam 1 siang, Jeje yang kembali ke rumah sepupunya si Jerry di Tangerang. Soalnya besok dia baru terbang ke Canada. Jeje juga udah ambil cuti seminggu setelah lebaran karena kalo cuma 7 hari aja gak puas banget alias KENTANG.

"Hati-hati Bang Je!" Seru si Hazel sambil dadah-dadah.

Jeje yang pergi dengan perlengkapan berkendara yang lengkap itu membalas dengan bunyi klakson aja. Soalnya udah ketutup semua badannya.

Sisa Tristan, Gio, Hazel dan Yoga. Mereka masih nunggu Yoga nyiapin barang-barangnya. Soalnya dia bakal bawa berkas-berkas skripsinya kemarin untuk ditaruh di kamarnya di rumah.

"Emang motor lo muat bawa itu, Bang?" Tanya Hazel yang liat Yoga bawa laundry dan skripsinya yang ternyata banyak.

"Bismillah aja ya, semoga muat." Jawab Yoga.

"Rumah lo yang baru di Tangerang juga, Zel?" Tanya Tristan sambil rebahan di sofa.

"Di Tang-Sel, Bang. Lumayan jauh sih dari yang dulu." Jawab Hazel.

"Mama lo sehat kan?" Tanya Gio.

Hazel ngangguk sambil senyum, "sehat. Kemarin dia ikut kelas florist."

"Bagus lah, dari pada gak ada kesibukan. Ntar dia setres." Sahut Gio.

"Bener." Tristan juga nimpalin.

"Gue udah kelar." Kata Yoga setelah selesai nyusun barangnya di depan tadi.

"Pulang sekarang?" Tanya Gio.

Gio sama Tristan mah pakai celana pendek aja pulangnya. Yang mereka bawa paling laptop sama iPad aja. Sama jaket andalan. Soalnya mereka kan sering pulang.

Sementara Hazel udah siap dengan celana dan jaket jeans andalannya. Bahkan dia udah pakai sepatu.

"Ayo dah, kayaknya mau hujan. Ntar gue kebasahan." Jawab Yoga yang pulangnya ke Depok.

"Lo gak bawa jas hujan, Ga?" Tanya Tristan.

"Bawa kok, tapi tetep aja pasti basah." Jawab si Yoganya.

Hazel kemudian ke dapur untuk mastiin gas udah dicabut.

"Aman, ayo pergi." Kata Hazel.

"Ayo." Sahut Gio sambil mainin kunci rumah yang dia pegang.

Hazel keluar, Yoga keluar, Tristan keluar kemudian Gio terakhir dan mastiin gak ada yang ketinggalan sebelum akhirnya dia nguncu pintu. Sementara itu Tristan matiin saklar listrik dan meteran air biar super aman. Tinggal lampu halaman aja yang nyala karena itu alirannya dari rumah sebelah.

Yoga yang jalan duluan kemudian disusul sama Hazel. Tristan ngeluarin mobil dulu karena dia di belakang. Kemudian Gio juga.

"Lo mampir ke Pak Handy kan?" Tanya Tristan dari dalam mobilnya.

"Iya, duluan aja." Jawab si Gio yang lagi turun untuk nutup pagar.

"Yaudah, duluan ya! Hati-hati. Ke rumah ntar lebaran."

"Aman, hati-hati juga." Sahut Gio sambil melambaikan tangannya.

Selesai nutup pagar Gio langsung tempat Pak Handy untuk ngasih kunci dan pamitan. Kemudian dia langsung meluncur ke rumahnya yang cuma satu daerah itu.

H+1 dia bakal ke Bandung rame-rame sama saudara dan orang tuanya. Dia juga mudik. Sementara Tristan, gak bisa kemana-mana karena kalau di rumah sudah pasti acaranya bakal ngalahin acara nikahan.

Selamat berlibur~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2.0 HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang