Tiga Puluh Hari part 2 atau yang sekarang diberi nama 'HOME' akan menjadi cerita bersambung milik lokalantheboyz yang kedua. Kali ini masih akan sama, masih menceritakan keseharian mereka. Namun akan sedikit berbeda karena akan ada penambahan variab...
Beberapa hari kebelakang ini Tristan lagi berusaha meyakinkan Mamah kalau dia masih pengen tinggal di kos. Tapi di sisi lain, Mamah juga gak punya siapa-siapa di rumah.
Makanya belakangan Tristan lagi sering di kos, kebetulan juga beberapa hari ini gak punya kerjaan. Jadi dia cuma bukain PR package yang dikirim brand aja sama shoot beberapa foto untuk campaign di kos.
Makanya Tristan lagi banyak belanja online untuk perlengkapannya ambil foto di dalam kamar. Kali ini dia habis dari ambil paketan dari Gojek di depan berupa backdrop dan ringlight yang lebih besar dari yang dia punya. Dia sudah siap merubah kamarnya menjadi studio foto.
Pas keluar tadi sebenernya dia udah liat Adimas lagi tiduran di sofa, tapi karena buru-buru ketemu bapaknya, Tristan mengurungkan niatnya untuk negur Adimas. Jadi pas kembali masuk Tristan ngecek si anak bontot itu lagi apa.
"Ngapain, Dim?" tanya Tristan.
Soalnya walau Adimas keliatannya lagi nonton TV, sebenarnya dia cuma lagi meringkuk aja di atas sofa.
"Nonton, Bang." jawab Adimas tanpa bergerak sesentipun.
Tristan melihat tayangan di TV yang sedang menampilkan ntah acara apa dari India tanpa subtitel.
"Acara apa sih?" tanya Tristan lagi.
"Reality show." jawab Adimas.
Tristan mengangguk aja. Kemudian dia sadar ada gelas berisikan air di meja.
"Lo gak puasa?" tanya Tristan lagi sambil menunjuk gelas itu.
"Puasa."
"Itu gelas apa?"
"Tadi gue lupa kalau lagi puasa, jadi gue taruh lagi." jawab Adimas.
Tristan akhirnya menyerah ngobrol dengan anak itu, dia kembali ke kamarnya untuk menyusun sedemikian rupa barang-barang yang dia terima.
Tapi pas mau buka pintu, Tristan liat ada kresek warna putih tergantung di handle-nya. Isinya obat maag. Ada kertas di dalamnya.
titipan lo, tadi lo masih tidur. - gio
Tristan tersenyum tipis, "bisa juga lo." komentarnya kemudian masuk ke kamar.
Kamar Tristan selalu yang paling nyaman. Nggak ada kamar lain yang ada hammock nya, cuma punya dia aja. Padahal kamarnya cuma 3x4m aja.
Sebelum memulai pekerjaannya, Tristan tiba-tiba kepikiran kalau ternyata di rumah ini kalau bukan akhir pekan dan siang hari rasanya sepi banget. Di rumah cuma ada dia sama Adimas. Yang lain pada kerja, Yoga lagi di rumahnya. Jadi ini yang dibilang Yoga sama Adimas itu.
Tapi kalau malam memang rasanya suasana rumah kembali nyala. Keributan dimulai dari sore hari.
Tristan tiba-tiba kangen sama suasana kos yang dulu. Dia kangen banget ngobrol banyak sama mereka. Soalnya Tristan paling jarang ada di moment apapun.
Maka dari itu, dia langsung buka grup chat dan ngajak mereka semua untuk pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.