Hari ini waktunya Naufal pulang ke kota kelahirannya setelah 2 tahun. Tepat di hari ulang tahunnya. Pesawat dia pagi, jadi pas anak-anak bangun untuk sahur, Naufal ikut bangun untuk sarapan.
"Sahur apa kita pagi ini?" Tanya Naufal yang sudah mandi di jam setengah 4 subuh. JAM SETENGAH 4 SUBUH.
"Pada mau bikin Energen aja," jawab Gio sambil berdiri di depan kompor nungguin air mendidih.
"Energen aja? Gak makan nasi? Mie gitu? Gak juga?" Tanya Naufal kaget.
"Engga, pada males. Kalo Abang mau makan, ada pop mie itu." Kata Yoga sambil nunjuk lemari penyimpanan dengan dagunya.
"Tumben banget? Gak lapar apa ya? Gue mau bikin mie goreng ah. Gak mau kalian pada?" Tanya Naufal sambil berdiri ngambil mie goreng di lemari.
"Mie goreng abis, Bang." Kata Adimas pas Naufal udah berdiri.
"Serius?? Hah apa-apaan kos ini." Omel Naufal kesal.
"Ntar lo beli sarapan aja, Fal. Atau Grabfood kek."
"Hhh, emang sahur ada yang buka warungnya?"
"Adaa, banyak. Mau pesen?" Tanya Yoga.
"Lo mau juga, Yog?"
"Mau kalo ada temen." Jawab Yoga sambil buka HPnya.
"Mau pesen apa?"
"Mau mentai. Mau gak Abang?"
"Yaudah pesen." Jawab Naufal, "ini yang lain gak mau makan beneran? Biar sekalian."
"Silakan, Bang." Kata Adimas menolak.
"Kita lagi nunggu ada yang buang makanan dari langit." Jawab Gio.
"Ya kali.. Ada Yog yang jualan?" Tanya Naufal.
"Ada, Bang. Tunggu ye."
Kemudian mereka ngobrol sambil nunggu nasi mentai. Gio sama Adimas sambil minum Energen.
"Juna sama Bang Saka kemana dah? Anggara gak sahur? Hazel? Kevin?" Tanya Naufal pas sadar mereka cuma berempat.
"Gak tau, gak mau bangun tadi." Jawab Adimas.
"Oh, mageran." Komentar Naufal seperti biasa.
Pas di jam 3.49 ada suara mobil masuk garasi.
"Suara mobil siapa tuh?" Tanya Naufal.
"Coba gue cek." Kata Adimas sambil keluar ngecek siapa yang datang. Masa Tristan subuh-subuh ke kos dari rumahnya?"
Gio, Naufal dan Yoga ngobrol lagi. Walau isinya ribut aja anak 3 ini tapi surprisingly nyambung juga.
"Paket datang!!" Seru Anggara sambil masuk rumah diikuti Kevin, Sakala, Hazel dan Juna.
Anggara masuk rumah sambil bawa nasi mentai yang dibentuk kayak kue ulang tahun dengan lilin di atasnya.
"Selamat ulang tahun, kami ucapkan. Selamat panjang umur, kita kan doakannnnn," tiba-tiba seisi rumah nyanyi untuk ulang tahun Naufal
Yang ulang tahun ketawa sambil nutupin mukanya malu.
"APASIHHHH!!!" Seru Naufal.
"Tiup lilinnya cepat sebelum imsak!" Seru Anggara.
Naufal langsung bangun dan menangkupkan kedua tangannya. Dia panjatkan doa-doa yang baik.
Setelah doa yang khidmat, Naufal meniup lilin ulang tahunnya.
"Yeayy, ayo kita sahurrr." Seru Yoga senang.
"Jadi sahurnya nunggu mentai gue???" Tanya Naufal dengan sisa tawanya.
"Iya dong. Kita udah gak tau mau sahur apa lagi. Jadi sekalian aja." Jawab Kevin.
Untung mereka beli 2 porsi. Kalo 1 doang gak ada rasanya.
"Makasih ya semuanya."
***
Tristan kembali ke kos jam 6 pagi hanya untuk ngantarin Naufal biar Naufal gak naik taksi. Belum mandi tapi karena ini Tristan gak ada bedanya.
Semua orang kesepian ditinggal Naufal soalnya semuanya pada kemanja sama Naufal.
"Pulang ke sini tanggal berapa?" Tanya Tristan di jalan.
"Tanggal 8 gue baliknya." Jawab Naufal.
"Okey..." gumam Tristan.
"Kenapa emang?" Tanya Naufal.
"Gak papa. Gue mau ngundang temen-temen ke nikahan Abang. Mau gue buatin seragam."
"Tanggal berapa emang?"
"Tanggal 14."
Naufal mengangguk kemudian dia teringat sesuatu, "berarti lo pindahnya sebelum tanggal 14 dong?"
"Kayaknya gitu..." jawab Tristan sedih.
"Lo tuh seriusan mau pindah, Bang? Gak bercanda?"
"Seriusan anjir. Gue tuh sedihnya beneran." Jawab Tristan sambil memukul-mukul stir mobilnya gemas, "ini konyol banget, gue sampe selalu berdoa kayak anak kecil supaya Mamah mau ngizinin gue stay di sini tiap abis sholat."
Naufal memukul lengan Tristan, "berdoa itu wajar! Orang lo punya Tuhan."
Tristan ketawa.
"Padahal lo udah 25 tahun, Bang. Kayak anak kecil aja."
"Masih lo bilang hidup gue sempurna?" Tanya Tristan sarkas.
"HAHAHA maap Bang."
"Gue bantu doa, semoga out of nowhere Tante Elvina diharuskan pindah ke luar negeri."
"Kok jauh amat ke luar negeri. Susah dong gue kalo mau ketemu??"
"HALAH, BAPAK LU KE ARAB BUAT JUMATAN AJA KAYAK KE DEPOK PROSESNYA GAK USAH PUSING." omel Naufal kesal.
Tristan jadi ingat kejadian itu dan dia membenarkan perkataan Naufal barusan.
"Aamiin deh."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
2.0 HOME
Fiksi PenggemarTiga Puluh Hari part 2 atau yang sekarang diberi nama 'HOME' akan menjadi cerita bersambung milik lokalantheboyz yang kedua. Kali ini masih akan sama, masih menceritakan keseharian mereka. Namun akan sedikit berbeda karena akan ada penambahan variab...