20. parsel lebaran

231 41 11
                                    

Akhirnya setelah 2 tahun melawan Corona, tahun ini semua penduduk Indonesia bisa mudik asalkan punya uang.

Bahkan tahun ini pemerintah mengeluarkan peraturan pemberian THR wajib maksimal h-7 lebaran. Bahkan di beberapa kota, pemerintah daerahnya ngasih challenge untuk para perusahaan di kota tersebut untuk memberikan minimal beberapa paket untuk dapat plakat penghargaan dari pemerintah kota.

Para pemudik juga sudah gak perlu lagi antigen atau PCR sebelum naik pesawat atau kereta. Asalkan sudah vaksin 3 kali.

Wacana pemerintah untuk mengembalikan suasana ramadhan di tahun ini beneran berhasil. Walau razia masker masih ada dimana-mana.

Maka daripada itu, untuk pekerja yang baru kerja setahun atau dua tahun ini tentu aja pengalaman baru untuk menghadapi segala problematika culture ramadhan.

Salah satu yang terdampak adalah Jeje, dia sebagai staff personalia yang masih baru terhitungnya. Dipercaya untuk mengurus segala parsel lebaran untuk seluruh karyawan di kantornya. Padahal totalnya ada 100an orang.

Pusing banget tuh dia, mana cuma ngurus berdua sama Sheilla aja.

Tapi sebenernya yang bikin agak males adalah, dia harus ngajuin uangnya ke keuangan dan ketemu sama Danisa.

Masih ingat Danisa? Orang keuangan yang pernah nangis di pelukan Jeje dua tahun lalu gara-gara pacarnya meninggal.

Yang digadang-gadang dekat dan bakal jadian sama Jeje. Nyatanya Jeje yang di-ghosting. Danisa tiba-tiba pergi dan berubah total ke Jeje. Sampai sekarang Jeje gak tau alasannya. Karena dia langsung take a step back begitu Danisa bilang dia gak mau ngasih harapan apa-apa ke Jeje.

Sakit banget hati cowok itu sudah pasti. Tapi sudahlah, lupakan aja. Anggap gak ada apa-apa.

"Sheil, kita ke keuangan dulu minta pencairan dana ya? Soalnya uangnya belum di gue." Kata Jeje setelah ambil kunci mobil operasional di Mba Diana.

"Iya Kak Jeje." Jawab Sheilla kemudian Jeje menekan tombol 4 untuk ke ruangan keuangan.

Sampai di sana orang-orang lagi pada sibuk wira wiri sana sini. Yang pertama Jeje cari tentu aja si Danisa yang duduk di bagian belakang sebelah kanan. Danisa lagi sibuk dengan komputernya seperti biasa. Maka Jeje langsung ke Jihan untuk minta pencairan dana.

"Ji, uang parsel bisa ditransfer?" Tanya Jeje ke Jihan.

"Oh udah mau belanja ya? Bisa-bisa. Aku tf ke rekening Kak Jeje aja ya?" Jawab Jihan.

"Ini formnya." Kata Jeje kemudian ngasih form ke Jihan sebelum akhirnya Jihan ngasih bukti transfer ke Jeje.

"Done ya, Kak. Jangan lupa nota gak boleh hilang."

"Siap, Makasih ya, Ji." Kata Jeje kemudian balik badan dan bertepatan dengan Danisa yang lagi bawa kertas berkasnya.

Jeje dan Danisa terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya Danisa yang negur duluan.

"Hai, Je? Mau belanja parsel ya?"

"Iya, Dan. Duluan yaa." Kata Jeje senyum kemudian nyamperin Sheilla dan pergi dari sana.

Mata Danisa mengikuti kepergian Jeje dari ruangan keuangan itu. Kemudian dia lanjut mengurus keperluannya.

Aneh juga rasanya, dulu sama Jeje bisa sharing apapun ke Jeje. Sekarang mereka sudah jauh banget.

Setelah akhirnya Jeje dan Sheilla pergi ke wholesale dengan mobil kantor yang Hilux double cabin, mereka milih ini dan itu dari ujung ke ujung. Soalnya parsel ini bernilai 350.000 per paket dan gak boleh ada beras dan bahan mentah lainnya.

2.0 HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang