Prolog

885 23 2
                                    

Aku masih sangat trauma jika membahas pengalaman mengerikan yang kualami selama kegiatan KKN ini. Entah bagaimana, rasa trauma begitu menyiksa dalam diri ini. Bayangan tentang wajah dan sosok teman-temanku masih melintas dan menghantui hari-hariku.

Kegiatan KKN yang selama ini kunantikan dan kutunggu ternyata hanya menjadi bumerang bagi diriku sendiri. Nyatanya tak terhitung sudah berapa kali aku pergi ke Psikolog atau ke Paranormal, tetapi mereka tak memiliki jawaban atas apa yang terjadi pada diriku. Hingga saat ini aku masih sangat ketakutan jika mengingat seluruh kejadian itu. Aku memutuskan untuk tak melanjutkan kuliah ku dan memilih untuk pergi dari Kosanku dan tinggal di jalanan. Kerap kali aku di cap sebagai Orang Gila karena Sikap dan Perilaku ku yang tak Etis. Aku pun menyadari ini semua berawal dari Sebuah Dendam, Dendam yang mengantarku ke Kampung itu! Kampung Damai! Tidak tidak, Tidak pantas menyebut Kampung itu sebagai Kampung Damai. Tanpa banyak berbasa-basi...

Selamat datang di Kampung Damai, nama yang terlalu indah untuk sebuah Kampung yang telah merenggut nyawa teman-temanku. Aku lebih suka menyebutnya sebagai
"Kampung Santet"

Kampung Santet "Dendam Tanpa Ujung Membawa Petaka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang