Setelah kejadian pada hari itu, Durman mengubah namanya menjadi Sukija dan membangun gubuk baru di daerah hutan. Di Gubuk ini ia mulai melakukan perbuatan kejinya, yaitu menggunakan ilmunya untuk membunuh warga kampung. Saat itu, Durman mengaku sebagai seorang Kerabat dari Keluarga Sunija, Sehingga Ia akan mengadakan sebuah Jamuan untuk mengenang Kematian Sunija. Santet yang Ia gunakan cukup mudah, Ia hanya memasukkan Mantra-mantra santet ke dalam Makanan yang akan di santap oleh Para Warga Kampung itu. Semua nya Ia siapkan di Gubuk itu.
Hari di saat Pelaksanaan Jamuan itu telah tiba, Durman segera menyajikan Makanan kepada para Warga untuk disantap. Keesokan harinya, para warga ditemukan meninggal dalam kondisi yang tak wajar. mulut mereka mengeluarkan cairan hitam yang mirip dengan darah, pupil mata mereka menghilang secara misterius serta tubuh mereka di kerubuni oleh Kecoa dan Kelabang. Santet dari Durman tak berhenti disitu, Durman juga mengirimkan beberapa Jin ke warga warga untuk meneror dan membunuh mereka.
Keadaan Kampung Damai yang awalnya begitu ramai tiba tiba berubah menjadi sebuah Kampung yang begitu Sunyi. Bagaikan sebuah Kota mati. Kampung Damai yang awalnya begitu Damai berubah menjadi sebuah Kampung Santet yang dipenuhi dengan mayat dari Korban Santet Durman. Pak RT ataupun Pak RW tak sanggup untuk mengubur mayat korban santet Durman yang begitu banyak. Mereka hanya bisa meminta bantuan beberapa warga untuk mengubur mayat mereka dalam satu lubang. Beberapa Warga dan Pak RT pun pergi ke gubuk Kang Karman untuk meminta bantuan. Kang Karman pun berkata
"Aku tak menyangka bahwa ia akan berbuat sejauh ini, Buah Dendam yang selama ini ia tanam ternyata telah ia santap dengan lahap. Warga Kampung berada dalam bahaya yang sangat besar. Saya sendiri sudah bersiap untuk menghadapi dia dan tak akan segan untuk menghabisi nya. Karena ia telah berbuat kelewatan"
Kang Karman segera menuntun para warga dan mempersiapkan obor dan garpu rumput untuk segera menghabisi Durman pada malam itu juga. Malam itu semua warga pergi dengan perasaan ragu dan gundah, mereka mengikuti arahan Kang Karman dan pergi menuju pedalaman hutan. Tebakan Kang Karman memang benar, ada sebuah gubuk kecil di hutan itu. Gubuk yang digunakan oleh Durman untuk melaksanakan seluruh perbuatan sesat nya.
"Santet yang kusebutkan di atas memang terdengar sepele namun, begitu mematikan. Menurut penuturan Pak Tetua hampir sekitar 83% warga meninggal dunia akibat teror Santet Durman. Itu karena memang ilmu hitam yang dimiliki Durman sangat kuat. Ilmu Hitam itu semakin kuat bersamaan dengan Buah Dendam yang disantap oleh Durman"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kampung Santet "Dendam Tanpa Ujung Membawa Petaka"
HorrorSemua berawal dari Dendam, Dendam Tanpa Ujung yang berakhir pada sebuah Malapetaka. Durman adalah orang yang telah membawa Dendam itu. Dendam yang berujung pada Santet yang hampir menghabisi seluruh Warga di Kampung itu. Namun sebelum Ia berhasil me...