Kejadian tempo hari membuat ku sedikit stres. Aku juga mulai melupakan tugas KKN ku di Kampung ini. Masalah Kelia yang mencaci maki seorang Pengemis tempo hari membuat ku sedikit Kesal, karena harus kehilangan momen bersama Kelia. Entah mengapa sejak hari itu, Gea sangat jarang keluar Kamar. Selama beberapa hari belakangan Gea sering mengeluh kepada ku tentang Penyakit yang membuat beberapa badannya mati rasa.
Suatu hari aku sedang ingin menemui Gea. Ku ketuk pintu kamar nya, tetapi tak ada jawaban. Aku pun sebenarnya cukup cemas, karena sudah beberapa hari ini, Gea tak pernah keluar kamar. Bahkan saat aku menemukan mayat Daniel, Ia tak pergi ke pemakaman. Aku pun cukup nekat dan langsung mendobrak pintu Kamar Gea. Saat aku masuk ke Kamar nya, aku bisa melihat Gea sedang terbaring lemas. Matanya berwarna putih tanpa pupil, wajah nya pucat. Badannya juga tampak mengurus. Aku sedikit Kaget dan langsung berteriak memanggil Ahmad dan Kelia. Saat ku pegang urat nadi nya, masih berdenyut. Dan saat ku cek hidung nya, ia masih bernapas. Tetapi aneh, Gea tampak terbaring kaku. Aku pun segera pergi memanggil Pak Tetua. Sesampainya di rumah Pak Tetua aku pun langsung bergegas mengajak nya ke Rumah kami. Dan saat sampai di Rumah, Pak Tetua pun mengecek keadaan Gea.
Tak lama kemudian, Ia pun menggelengkan kepalanya, tanda tak ada yang bisa lagi kami lakukan. Menurut penuturan Pak Tetua, Gea telah di guna-guna oleh seseorang. Orang itu telah mengirimkan Kutukan Karma Buruk kepada Gea.
Aku terlambat memberi tahu Pak Tetua tentang gejala yang di alami oleh Gea beberapa hari silam. Sesal begitu menyesakkan dada ku. Aku pun semakin stres pada hari itu. Pak Tetua pun berkata
"Seandainya kamu memberi tahu bapak lebih awal, mungkin teman mu masih bisa selamat. Tetapi jika sudah seperti ini, Bapak tidak bisa membantu. Jiwa teman mu sudah terjebak di alam mereka, tetapi raga nya tak bisa pergi bersama jiwa nya. Teman mu belum mati, tetapi Jiwa nya sudah tak bersemayam lagi di Raga nya."
Aku pun menangis, Gea telah pergi. Ini adalah yang kedua kali nya teman ku pergi sejak datang ke kampung ini. Aku kembali menaruh curiga, siapa yang telah mengirim kutukan itu kepada Gea? Aku baru ingat pada Pengemis yang Gea hina beberapa hari silam. Mungkin dia lah yang telah mengirim Karma Buruk itu kepada Gea.
***
"Awalnya aku berniat untuk mencari keberadaan Pengemis itu, tetapi Aku semakin disibukkan dengan Banyak Tugas dan Kegiatan yang belum aku selesaikan. Belum lagi masalah selanjutnya yang terus menimpa aku dan Teman-temanku semakin membuat Otakku melupakan Pengemis itu."
-Muhammad Anggara
KAMU SEDANG MEMBACA
Kampung Santet "Dendam Tanpa Ujung Membawa Petaka"
HorrorSemua berawal dari Dendam, Dendam Tanpa Ujung yang berakhir pada sebuah Malapetaka. Durman adalah orang yang telah membawa Dendam itu. Dendam yang berujung pada Santet yang hampir menghabisi seluruh Warga di Kampung itu. Namun sebelum Ia berhasil me...