Bab 15 : Keanehan Terus Berlanjut

312 5 0
                                    

Sekitar Pukul 02:30 aku terbangun dari tidur ku. Tanpa pikir panjang aku langsung bergegas untuk bangun mengambil Wudhu dan segera melaksanakan Shalat Tahajud.

Saat sedang berwudhu aku merasa sedang di perhatikan oleh seseorang. Aneh, tetapi aku berpikir mungkin itu hanya ada di pikiran ku saja. Toh, aku baru saja bangun tidur. Setelah berwudhu, aku langsung mengambil Sajadah dan Kain Sarung. Aku pun melaksanakan Shalat Tahajud.

Saat setelah Ruku' Pertama aku mendengar seseorang di belakang ku mengucap Takbir. Aneh ku pikir, perasaan aku tak mendengar suara pintu di buka. Lagi-lagi aku berpikir positif saja. Mungkin itu juga hanyalah Khayalan ku saja. Nyatanya tidak! Suara seseorang yang mengikuti ku di belakang terus terdengar hingga aku mengucap salam.

Aku pun menoleh ke belakang, ternyata tak ada siapapun. Aku pun menoleh ke depan dan sangat terkejut saat melihat sesosok Perempuan memakai sebuah Gaun tengah berdiri di hadapan ku. Dia bukan lah Gea atau Kelia! Aku tak berani menatap muka nya. Aku langsung membaca ayat kursi namun dalam bacaan yang terbata-bata

"Allahu... la... ha... Illa... hu... wal... Hay... Yul... Qay... yum..."

Belum sempat melanjutkan dia pun membaca ayat yang sama dan bahkan, Ia lebih fasih dariku

"ALLAHULLA HAILLAH HU WAL HAYYUL QAYYUM"

"MHAHAHAHAHA"

Perempuan itu terus membaca ayat yang sama dengan nada mengejek ku. Terdengar seperti berteriak. Setelah itu Ia pun, tertawa cekikikan. Ia pun Memperlihatkan wajah nya yang mengerikan.

Wajahnya begitu amburadul. Mukanya di penuhi luka, matanya berwarna putih tanpa pupil, dan mulut nya mengeluarkan cairan hitam seperti darah. Tubuh nya juga dipenuhi luka tusukan, membuat Gaun nya yang semula berwarna Putih berubah menjadi merah karena darah. Badan ku terpaku tak dapat bergerak, mata ku hanya bisa menatap wajah nya yang begitu mengerikan. Setelah itu Ia pun membisikkan sesuatu

"PERGI DARI KAMPUNG INI!!!!"

Jangankan berteriak, untuk sekadar membuka mulut ku saja aku tak bisa. Badan ini seperti mati rasa.

Tak lama kemudian Perempuan itu berhenti tertawa. Ia ganti berteriak dengan kencang. Telinga ku rasanya pecah, suara nya begitu nyaring. Sosok itu tiba-tiba berteriak kesakitan dan langsung pergi keluar dari Kamar ku.

Seketika, badan ku kembali dapat bergerak, keringat membasahi tubuh. Aku tak bisa tidur karena ketakutan. Setiap memejamkan mata, wajah perempuan itu akan muncul di kepala ku. Semalaman itu kuhabiskan dengan membaca Al-Qur'an meski dengan terbata-bata.

***

Sebenarnya tak lama setelah aku membaca Kitab, aku langsung tertidur. Pagi nya aku langsung pergi mandi untuk membersihkan tubuh ku yang sudah bersimbah keringat. Bayangan tentang perempuan itu sedikit menghilang dari Pikiran ku. Setelah mandi aku merapikan tempat tidur ku dan membuka Jendela kamar. Keanehan tampaknya tak pernah berhenti.

Saat aku membuka Jendela Kamar ku aku melihat sesuatu berwarna putih jatuh di depan jendela ku. Aku sontak kaget, tetapi tanpa pikir panjang aku langsung keluar untuk memeriksa. Saat mendekati tempat benda itu berada, aku mencium bau yang sangat tak sedap. Sesampainya di sana aku melihat benda itu. Ternyata bau tak sedap itu berasal dari Kain Putih itu. Kain itu tampak tak terlalu bersih, sedikit usang dan di beberapa bagian tampak kotor seperti terkena tanah.

Saat kulihat lebih dekat, ternyata bentuk nya lebih seperti Tubuh seseorang. Ku balikkan Kain itu dan begitu terkejutnya diriku saat melihat tubuh yang terbalut dalam Kain Putih itu. Ternyata itu adalah mayat Daniel!. Belakangan ini aku baru ingat, Daniel adalah seorang penganut Kristen. Tetapi, Ia di kuburkan dalam tata cara Islam.

Aku berteriak sejadi-jadinya saat melihat Tubuh yang terbalut kain itu adalah Teman ku sendiri. Aku segera memanggil teman-teman ku. Reaksi mereka pun sama kaget nya dengan ku. Aku pun langsung bergegas memanggil para warga. Agar membantuku untuk mengubur kembali mayat Daniel.

***

Setelah mayat Daniel kembali di kubur, Pak Tetua pun menghampiri ku dan bertanya

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Aku pun menceritakan kejadian semalam kepada Pak Tetua. Sejenak Ia terdiam dan tak lama kemudian ia menganggukkan kepala nya tanda mengerti apa yang sedang terjadi. Ia pun kembali berkata

"Teman mu Daniel lah yang telah membantu mu mengusir Perempuan itu. Mayat Teman mu yang muncul di dekat Jendela Kamar mu adalah pertanda bahwa Ia masih belum pergi."

Aku pun tak sempat mengatakan bahwa Daniel adalah seorang Penganut Kristen. Sehingga Pemakaman nya lah yang mungkin membuat arwah Daniel tak tenang. Tetapi selama beberapa Hari di Kampung ini, aku tak melihat arwah Daniel di mana pun. Belum sempat merasa tenang, Pak Tetua kembali berkata

"Tetapi para penghuni disini tampak nya tak suka pada Arwah Temanmu. Arwah leluhur kami pun tak dapat menerima kehadiran teman mu. Mungkin ada baiknya kamu membantu Teman mu untuk Pulang."

Aku pun hanya bisa mengangguk. Apa yang di katakan oleh Pak Tetua cukup masuk akal. Perempuan itu tampak Kesakitan setelah Ia mulai menyakiti ku. Mungkin memang Daniel yang telah menyelamatkan ku.

"Suasana Tenang dan Damai di Kampung ini seketika berubah menjadi Seram dan Mencekam sejak kami datang dan bermukim di Kampung ini. Kami bahkan melupakan tugas kami di Kampung ini. Kami seakan telah menjadi bagian dari Kampung ini."

***




Kampung Santet "Dendam Tanpa Ujung Membawa Petaka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang