Bab 10 : Hari Penghakiman

371 7 0
                                    

Sesampainya di gubuk tersebut warga mulai berteriak kepada Durman agar keluar dari gubuk itu. Namun, tak ada tanda tanda siapapun di dalam gubuk itu. Salah satu warga pun melemparkan obor ke gubuk itu diikuti dengan warga lainnya. Gubuk itu pun terbakar hangus sedikit demi sedikit hingga tak tersisa.

Tetapi warga tak menemukan tulang belulang Durman di dalam gubuk itu.  Ternyata, Durman sudah melarikan diri dari gubuk itu sebelum warga menyerbu dan membakar gubuk itu. Hal ini pun diketahui oleh Karman dan Ia pun berusaha mencari keberadaan Durman.

Setelah beberapa hari pencarian Durman akhirnya ditemukan di sebuah pedalaman hutan. Ia pun ditangkap dan di adili di Balai Kampung tersebut. Ia pun di eksekusi dengan menyayat Tubuh Durman dan menghantamkan Kepala Durman ke Dinding hingga Kepalanya Pecah, hingga pada akhirnya Durman mati dalam keadaan yang cukup menggenaskan. Banyak warga bergidik ngeri atas kejadian tersebut tetapi juga banyak orang yang bersorak sorai setelahnya.

Setelah beberapa tahun Kematian Durman, Karman pun menghembuskan nafas terakhirnya karena Usia nya yang sudah terlalu tua.

"Hari Penghakiman" adalah judul yang tepat untuk Bab ini. Hari dimana Durman di adili atas perbuatannya. Harus kuakui aku cukup sedih atas kejadian yang menimpa keluarga Durman karena akibat ejekan dan cemoohan dari warga kampung itu yang membunuh Anak dan Istrinya. Tetapi di sisi lain aku juga tak terima atas pembunuhan santet yang Ia lakukan itu. Karena Ia telah menghabisi banyak orang hanya untuk melampiaskan dendam nya.

Pak Tetua pun berpesan di akhir cerita

"Dendam tidak hanya akan menghancurkan orang lain, tetapi juga akan menghancurkan dirimu sendiri".

***

Kampung Santet "Dendam Tanpa Ujung Membawa Petaka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang