29 - Sport Jantung

530 37 0
                                    

*siapin jantung kalian guysss, bakalan bikin dagdigdug hehe


Keesokan harinya ternyata kak dikta duluan yang bangun. 5 menit lebih awal dari gue.

"hoam" tanpa sengaja kak dikta menyenggol lengan gue yang ada disampingnya.

"........." mata gue terbelalak. Gue kaget. Sambil ngumpulin nyawa dan ngucek-ngucek mata.

"s-sorry, aku gak ngapa-ngapain kok" katanya

"iya"

Entah kenapa kita saling mentertawakan satu sama lain. Mungkin karna ini pertama kalinya wajah kita yang baru bangun terlihat.

"rambut kamu kak" gue mentertawakan rambut kak dikta yang berantakan dengan wajahnya yang bareface.

"aku jelek ya kalo baru bangun?" tanyanya.

"biasa aja"

"licik deh kok kamu rambutnya gak berantakan?"

"ya akumah tidur nya cantik"

"......." dia manyun.

"becanda kak"

"kak ini jam berapa yaampun" gue panik sambil ngecek hp. "hp nya masih mati"

"kita gak ada yang kebangun berarti pas lampu nyala"

Tingtong. Tiba-tiba terdengar suara bel rumah ini.

Gue dan kak dikta saling tatap kaget. Siapa yang bertamu ke rumah ini? se-pagi ini? lagian juga siapa yang bertamu ke rumah yang belum resmi pindahan ini?

"kakkk itu siapa? itu siapa?"

"padahal belum ada tetangga yang kenal"

"demi apa?"

"gimana dong, kita belum mandi"

"yaudah mending kamu aja kak yang cek ke bawah"

"yaudah bentar aku cuci muka dulu sama kumur"

"jangan lama kak"

"5 menit"

Sementara gue beresin kasur, buka jendela, dan merapikan rambut.

"aku ke bawah"

"aku mandi ya kak"

"iya" teriaknya sambil berlari ke bawah.

-------

"b-bunda, kalian? Kalian semua ngapain kesini pagi-pagi?"

"kamu baru bangun dikta? Jangan-jangan belum mandi? Ini udah jam 9 loh, kita telponin kalian juga gak ada yang aktif"

"i-iya bun"

Ternyata yang datang itu ayah, bunda, tante dewi, om laksana dan tentunya kak jafran.

"kalian habis ngapain?" tanya om laksana.

"engga"

"masa jam segini baru bangun, belum mandi pula?" tanyanya lagi.

"ayah! dikta bukan cowok macem gitu, semalem itu mati lampu, dan hp kita lowbat, dan mungkin karna kecapean kita ketiduran dan saking sunyi nya disini jadi kita gak kebangun"

"iya iya santai aja dikta" jawab ayah.

"beneran kok, kita gak ngapa-ngapain"

"bentar lagi juga sah kok bang" kata kak jafran.

"diem lo" kak dikta menepuk bahu kak jafran.

"aya kemana? Masih tidur?" tanya bunda

"dia lagi mandi bun"

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang