49 - Desya Kenapa?

636 30 2
                                    

Kurang lebih udah dua bulan gue dan Kak Dikta menikah. Kebetulan minggu ini long weekend jadi kita memutuskan untuk nginep di rumah Bunda Dewi. Kenapa gak di rumah gue? karna rumah gue udah penuh sama penduduk baru. Iya, Kak Gia dan keluarga kecilnya.

"Ay udah siap?" teriak Kak Dikta dari lantai 1.

"udah Kak sebentar aku kunci kamar dulu"

"legooo"

"istri aku cantik banget sih"

"emang tiap hari cantik"

"beda aja"

"dasar"

-------

Akhirnya sampai di rumah mertua. Gue mau ingetin lagi, kalo rumah lama gue dan Kak Dikta itu tetanggaan.

"anak Bunda"

"Bun apa kabar?"

"baik, kita disini semua baik, kita udah masakin makanan kesukaan kalian loh"

"waduh kenapa repot-repot"

"harus dong, kan anak sama menantu Bunda mau nginep disini"

"kamar Dikta udah diberesin tenang aja"

"makasih Bun"

"yaudah sana kalian simpen barang dulu"

Di Kamar Kak Dikta

"wow aura dokter nya kuat banget ya di kamar ini"

"masa sih?"

"bukunya banyak banget"

"btw maaf ya kasurnya gak seluas punya kita, maklum kasur anak bujang"

"toiletnya yang itu ya" katanya lagi.

Gue cuma fokus perhatiin setiap sudut kamar Kak Dikta.

"Kak ada barang peninggalan mantan gak?"

"udah musnah semenjak aku mutusin buat sama kamu"

"cieee"

Toktok.

"mon maap nih pasutri, kata Bunda kita makan siang dulu"

"iya Kak"

Gue ngeliat di ruang makan udah ada Ayah dan Bunda gue juga. Gue langsung peluk mereka.

"aaaaa Aya kangen kalian"

"Ayah juga Ay"

"Bunda juga"

"Dikta gimana anak saya nyusahin gak?"

"ngga kok Yah, yang ada Dikta yang nyusahin"

"loh kenapa?"

"Dikta pernah gak pulang gara-gara ada operasi darurat, eh Aya nya malah nangis"

"yaampun Ay manja banget"

"ih Ayah, aku tuh bukan manja, tapi aku belum terbiasa aja"

"lah pantesan waktu itu di kantor manyun seharian" kata Kak Jafran

"ih ngga ya"

"makanya Dikta saranin buat Mba Minah di rumah kita aja biar Aya gak terlalu sendirian, tapi Aya belum mau"

"iya aku belum mau, karna belum ngerasa repot aja, kasian nanti Mba Minah malah bosen kalo gak ada yang dikerjain"

Tiba-tiba Mba Minah yang mendengar pun buka suara "iya Non, padahal Mba Minah siap aja kalo misalnya dibutuhin"

"tuh Ay"

"nanti Bunda gimana? Ngurusin semuanya sendiri dong? nanti cape Bun"

"ngga lah, kan sekarang Ayah udah pensiun jadi bisa bantuin Bunda" kata Bunda Dewi

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang