37 - Our Wedding Day!

735 38 0
                                    

Hari ini adalah hari paling degdegan bagi gue, lebih degdegan dari sidang skripsi. Gue masih gak nyangka udah berani ambil keputusan terbesar di usia gue yang ke 22 tahun. Iya, menikah dengan seseorang yang baru gue kenal 1 tahun yang lalu. Khalas Dikta Laksana yang hari ini bakal resmi jadi suami gue.

Saat ini gue Cuma bisa nahan degdegan. Sebentar lagi kak dikta mau ngucapin akad nikah.

"apakah benar calon mempelai pria bernama khalas dikta laksana bin laksana?" tanya penghulu itu.

"iya benar" jawab kak dikta

"apakah sudah siap?"

"insyaallah sudah" jawabnya

Tidak lama kemudian akad nikah dimulai. Tepat jam 10 pagi.

"saya nikahkan dan kawinkan engkau................................"

"saya terima nikah dan kawinnya desya fianna binti sastrawan dengan mas kawin................dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

"bagaimana saksi? Sah?" kata penghulu

"sah" ucap semua orang yang hadir di akad nikah gue.

Mendengar kata sah, gue bener-bener lega. Sekarang status gue udah sah jadi istri kak Dikta. Kini saat nya gue untuk menghampiri meja akad itu.

Gue disambut oleh para tamu undangan, dan kak dikta meraih tangan gue untuk duduk di meja akad itu untuk menandatangai dokumen pernikahan.

"kamu cantik, istri aku cantik" bisik kak dikta ke gue.

Gue cuma bisa tersenyum. Kini saat nya sesi pemasangan cincin dan foto pengantin.

Kak dikta memasangkan cincin di jari manis tangan kanan gue, begitupun gue sebaliknya. Jujur gue dan kak dikta gak berhenti tersenyum saat itu. Kita bahagia.

Semua sesi akad nikah pun telah selesai.

"aya!!! Congratulation, udah sah ya, jadi mohon ya bapak dikta yang terhormat, jagain sahabat saya" kata tina.

"siap 86!" kata kak dikta.

"thankyou udah selalu ada di setiap momen terpenting gue! gue doain semoga lo cepet nyusul sama jodoh lo, aamiin"

"......." dia memeluk gue.

"udah ah jangan nangis, makeup gue luntur ntar"

"iya iya"

------

"adik kecilnya aku, akhirnya nikah juga" kata kak gia.

Iya itu kak gia, dia dateng ke indonesia sama suami dan kedua anaknya. Gue rindu kak gia.

"kakak" gue memeluknya.

"jangan nangis dong de, makeup nya mau kaya hantu nanti?"

"ish kakak"

"lama hidup terpisah sama kamu, eh tau-tau kamu nikah ay"

"ish kakak sih jarang ke indo, tau-tau udah ada 2 anak aja"

"iya makanya kamu juga bikin, nanti anak kita main bareng, iya kan dik?"

"iya kak, doain ya semoga aya bisa diajak kerjasama"

"....." gue hanya bisa menggelengkan kepala.

"nanti kakak ajarin ay" ledek kak gia.

"kak mending pulang aja sonoh ke korea lagi"

"aku ini WNI de, anak-anak aku juga, jadi kita mau menetap di Indo de"

"demi apa woy fix ini?" gue kaget.

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang