50 - Panik

606 26 2
                                    

Lagi dan lagi Kak Dikta memastikan keadaan gue.

"sekarang aku tanya kamu, kalo maag pasti lambung kamu perih kaya melilit kan?"

"iya, tapi ini ngga"

"nah, mual nya udah ilang kan?"

"i-iya"

"sekarang aku tanya lagi, kapan terakhir kali kamu period? Selama kita nikah, aku belum liat kamu period Ay"

"......." gue kaget. Bener-bener kaget.

Semua orang yang ada disana pun kaget.

"anak Ayah hamil???" Ayah kaget.

"wah gue bentar lagi jadi om" kata Kak jafran.

"yaudah Ay cek aja" kata Bunda

"tapi masa iya sih Kak?"

"ya gak ada yang gak mungkin Ay, kita kan udah nikah"

"........" gue speechless.

"yaudah buat mastiin mending kita cek ke RS aja besok?"

"yaudah deh Kak"

"selamat ya sayang, anak Bunda udah beneran dewasa sekarang" Bunda meluk gue.

"belum pasti juga Bun, jangan seneng dulu"

"yaudah mending kamu istirahat aja" kata Ayah Laksana

Semuanya keluar dari kamar. Gue pun merebahkan badan gue lagi. Kak Dikta masih nemenin gue.

"Ay kamu beneran gak ngerasain tanda-tanda nya?"

"ngga Kak, apa karna aku sibuk kerja jadinya gak sadar?"

"kalo emang bener kamu hamil, berarti anak kita udah 2 bulan disini" Kak Dikta sambil mengelus perut gue yang masih rata.

"kita tunggu besok ya Kak"

Gue ketiduran. Gak tau kenapa gue ngantuk banget. Pas gue bangun ternyata udah jam setengah tujuh malam. Bunda sama Ayah udah pulang ke rumah.

Gue cek hp. Ternyata ada chat dari Kak Gia.

From: Kak Gia Bawel

"De, lo beneran hamil? Tadi Bunda kasih tau gue"

"belum tentu sih Kak, besok mau ke RS buat cek"

"Gue kesana ya?"

"ngapain Kak?"

"jenguk adik sendiri lah"

"cie kangen yak"

"bawel"

-------

"Ay udah bangun?" tanya Bunda

"udah Bun"

"oh iya Dikta sama Jafran lagi keluar, mereka lagi beli buah buat kamu, kata Dikta kamu bakal mual kalo makan nasi"

"Bun, maafin aku ya, aku jadi gak bisa makan masakan Bunda" gue meluk Bunda Dewi

"yaampun Ay, ngapain minta maaf segala, ini kan emang maunya cucu Bunda" Bunda mengelus perut gue.

"doain aja ya Bun, semoga emang ada dia disini"

"aamiin" Ayah dan Bunda jawab berbarengan.

Toktoktok.

"itu kayanya Kak Gia, aku buka pintu dulu ya"

"gimana udah baikan?" tanya Kak Gia

"udah lumayan lah"

"eh ada Gia, tadi siang kenapa gak kesini?"

"iya Tante, tadi Gia pergi sama anak-anak, biasalah main"

"oalah"

"ini tadi katanya Aya gak enak badan, jadi aku jengukin"

"iya nih, kayanya sebentar lagi saya punya cucu"

"selamat yaa, kamu udah gak bocah lagi sekarang"

"tetep aja gue Adik lo Kak"

Setelah berbincang panjang lebar akhirnya Kak Gia pulang. Di waktu yang bersamaan, Kak Dikta dan Kak Jafran datang.

"loh Gia ada disini"

"iya nih nengokin bocah, btw selamat ya Dikta, tolong jagain Ade gue, dia banyak tingkah soalnya"

"iya siap"

"yaudah ayo masuk, aku beliin kamu buah"

Setelah beres makan malam. Gue langsung istirahat di kamar. Badan gue mulai kerasa gak enak lagi. Setiap habis makan, pasti rasanya gak enak.

"kamu istirahat ya Ay, besok kita ke RS"

"iya Kak"

"Dede di dalem sana jangan ganggu Bunda nya yang mau tidur ya" Kak Dikta sambil mengelus perut gue.

Kalo dipikir-pikir lucu juga ya gue punya anak dari Kak Dikta. Tapi apa gue siap?

-------

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang