35 - Pengajian

410 31 0
                                    

Akhirnya hari ini tiba. Hari ini hari jumat. Pengajian akan dilaksanakan jam 4 sore. Sedangkan pernikahannya akan dilaksanakan hari minggu.

"selamat ya bestie gue yang paling bawel, yang paling lemot, lusa lo nikah" tina yang kemudian memeluk gue.

"makasi besti gue yang paling nyebelin, lo buruan nyusul dong sama doi" gue menunjuk pria yang ada disebelah tina. Dia pacarnya tina sejak zaman kuliah.

"iya bawel, jangan lupain gue"

"iya, nanti status gue aja yang berubah jadi istri orang, tapi gue masih sahabat lo"

"hmm nangis nih gue"

"ih jelek, makeup lo luntur nanti"

"makanya gue nangis nya sekarang, ntar dinikahan lo makeup gue harus on point, gue kan bridesmaid nya"

"hooh serah lo"

-------

Setelah tamu pengajian pulang. Seperti biasa pasukan gue dan kak dikta masih ada di tempat.

"bang gue sedih tau" ucap kak jafran.

"uluh si jafran tiba-tiba mellow"

"gue sama bang dikta emang gak siblings goals sih, tapi kok gue sedih ya lusa dia nikah"

"lo harusnya seneng jaf, gaada yang nyuruh lo beliin bubur pagi-pagi lagi" kata kak dikta yang ada disebelahnya.

"ih bang serius tau"

"iya jaf, gue juga gak nyangka momen ini dateng juga, lo selalu bantu gue jagain ayah bunda pas gue lagi sibuk, lo juga yang ngurusin perusahaan ayah, sorry ya jaf"

"siapa yang simpen bawang disini woy bang"

Gue mencoba buka suara "posisi kak jafran tuh sama kaya gue waktu kak gia nikah, Cuma bedanya kak gia pergi jauh, bayangin deh indonesia-korea, kesempatan ketemu Cuma setahun sekali pas suaminya kak gia cuti"

"awal-awal sih berasa kehilangan, gak ada temen curhat, temen berantem, temen yang jagain ayah bunda, tapi semakin dewasa gue makin sadar, semua orang itu punya jalan hidupnya masing-masing, makanya selagi masih ada, jangan pernah berhenti untuk saling sayang" tambah gue.

Prokprokprok. Tiba-tiba mereka semua tepuk tangan.

"kalo lagi mode begini, gue udah yakin nih lo bisa jadi istri orang" ledek mark.

"yaiyalah calon istri gue" kata kak dikta dengan bangga.

"btw besok gue sama sella ke villa nya malem, otw abis magrib lah" kata kak tirta.

Disusul oleh mark "eh iya gue juga, kerjaan biasalah".

"kalo bapak presdir yang satu ini gimana ya pak?" ledek gue ke jafran.

"availabe setiap saat gue mah"

"ayah lo pensiun dik?" tanya kak tirta.

"iya sekarang jafran yang full pimpin"

"gue mau rekrut wakil direktur deh" kata kak jafran

"siapa?" tanya semua.

"aya lah"

"heh jafran, makin sibuk dong si aya, dia kan udah nikah nanti" kata ka sella

"ya justru itu, kalo aya jadi wakil direktur, waktu dia lebih fleksibel, itu juga saran dari ayah"

"tapi kak tanggung jawab nya juga besar loh" kata gue sambil mengelus dada.

"jadi gimana nih pak suami apakah setuju?" tanya kak jafran ke kak dikta.

"gue sih gak pernah larang aya buat berkarir, cuma satu hal yang gue minta, dia harus tetep jaga kesehatannya"

"mon maaf nih, otak saya lagi loading, setahun yang lalu masih anak magang, bentar lagi jadi wakil direktur, gila sih ini makin di hujat netizen gue" gue menggeleng-geleng kepala.

"gimanapun juga kan lo bagian dari keluarga laksana"

"i-iya sih"

"lah terus perusahaan ayah lo gimana ay?" tanya kak sella.

"kata ayah gue sih nanti pas pensiun, dia minta kak gia yang pimpin, dan kak gia juga udah setuju, karna suami nya juga berencana buat kembangin usahanya di indonesia, ya jadi kemungkinan mereka bakal menetap di indo kedepannya"

"inimah kalian mau punya anak banyak juga gak masalah, warisan orangtua kalian gak main-main" kata kak sella

"ih kak jangan gitu dong, dulu juga orangtua kita berjuang keras"

Obrolan kita memang random. Kadang bercanda. Kadang serius. Ya begitulah.

-------

*gimana nih bentar lagi Dikta sama Desya bakalan nikah? kalian siapin baju kondangan yaaa buat hari sabtu ini, author juga mau siap-siap wkwkw

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang