Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari berikutnya gue mengajak kak dikta untuk sepedahan. Ternyata diresort ada penyewaan sepeda untuk berkeliling di daerah resort. Kita bisa bersepeda sambil menikmati pemandangan sawah, pesisir pantai, dan lain-lain.
"akhirnya bisa sepedaan di Bali"
"seseneng itu ya kamu"
"iya lah, kapan lagi bisa sepedaan santai kaya gitu, terus disuguhin view yang bagus apalagi sepi gini"
"hati-hati nanti gowes nya, kaki kamu bisa cidera"
"iya pak dokter"
"jangan kecapean juga, kan kasian dikta junior"
"hah dikta junior?"
"anak kita"
"ish kak belum ada tau"
"eh siapa tau udah ada"
"belum ada kak, sotau"
"iya juga"
"lagian baru berapa hari kita nikah kak"
"pokoknya hati-hati"
"iya iya"
Sepanjang jalan gue menikmati keindahan Bali. Kali ini beda, pemandangan lebih asri. Gue bahagia banget. Semenjak dateng ke Bali gak ada tempat yang gak gue suka.
"kak sekalian beli oleh-oleh ya kalo nemu nanti" teriak gue sambil mengendarai sepeda
"iya ay"
Selama perjalanan juga kita berhenti beberapa kali untuk mampir belanja oleh-oleh karna 2 hari lagi kita pulang. Iya, kita gak habisin full waktu cuti kita di Bali, karna kita juga butuh istirahat sebelum nanti kita balik kerja.
"kak ayo balapan"
"males ah"
"eh ayo dong, nanti yang menang bebas deh mau minta apa"
"seriusan?"
"seriusan kak"
"janji ya bakal ditepatin"
"iya iya, yang sampe duluan ke tempat tujuan, dia yang menang, dan boleh minta 3 permintaan"
"yakin nih 3 permintaan? Soalnya aku pasti menang"
"dih jangan GR, aku pasti yang menang kak"
"liat aja nanti"
"yaudah ayo, 1....2....3...." gue langsung melajukan sepeda gue.
"ehhh ay hati-hati"
Gue semangat banget, pokoknya gue harus menang. Gue melajukan sepeda dengan aman dan itu juga di lajur khusus sepeda. Tapi tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang sambil lari. Gue otomatis rem mendadak.
"aaaaa" brukkk.
Gue jatuh ke aspal. Jangan tanya gimana rasanya. Enak banget lutut gue cium aspal.
