24 - Mistake

681 45 8
                                    

From: Mark

"des, gue udah tau pelakunya, gue kirim profile nya ke lo karna lo kenalan gue, sebenernya gue dilarang buat orang lain ikut campur kerjaan gue"

Mark send a picture

"besok gue dan tim mau ke lokasi, kebetulan surat penangkapan udah ada, tapi gue mohon sama lo, lo jangan nekat buat ikut, ini bukan permintaan tapi perintah"

"thanks mark buat semua infonya, gue tau orangnya, dia pernah kenalan sama gue di RS"

"maksud lo?"

"dia perawat di departemen kak dikta"

"lo jangan lakuin apapun tanpa persetujuan gue, ini tugas gue"

-------

Keesokan harinya gue tetep nekat buat ngikutin mark dan tim nya ke tempat siska berada. Gue tau kak dikta libur. Semoga dia gak liat gue pergi keluar rumah. Tapi kalo soal kerjaan, gue udah izin ke kak jafran dengan alasan yang masuk akal.

Pagi itu gue langsung stanby di depan kantor polisi tempat mark kerja. Gue pinjem mobil ayah. Dan lucunya baju yang gue pake udah kaya detektif beneran. Jaket hitam, celana hitam, sepatu hitam, rambut dikucir satu. Udah beneran siap buat hajar si siska.

Satu jam gue nunggu. Akhirnya mark dan tim nya memulai aksinya. Dan gue ngikutin dia dari belakang.

Gue jaga-jaga kalo si siska kabur, gue bakal kejar dia, gue bakal tangkep dia terus hajar dia, gue emosi. Syukurlah orang suruhannya udah ketangkep duluan 2 hari yang lalu. Jadi gue gausah repot hajar 2 orang.

Setelah sampe di lokasi, gue ngeliat mark dan tim nya memasuki tempat persembunyian siska. Sementara gue masih buntutin mereka.

"saudari siska, saya tau anda ada di dalam" suara mark sambil menggedor-gedor pintu.

"anda keluar sendiri atau akan kami dobrak"

"sekali lagi saya peringatkan saudari siska"

Ternyata siska berusaha kabur lewat tembok. Mark dan tim nya tertipu. Mereka masih dikediaman siska dan mendobraknya. Gue yang berada di luar pun langsung mengejar siska. Gue akui kalo siska bukan cewek biasa.

"siska berenti lo" teriak gue.

Dia sempat menoleh ke belakang dan berhenti sejenak. Tapi dia langsung lari karna menyadari bahwa gue lah yang mengejarnya.

"woy setan" semua emosi gue keluar.

Kemudian siska berhenti lagi. Dan berkata "berani apa lo? Mau nangkep gue? yakin? Asal lo tau ya, kalo gue gabisa milikin dokter dikta, lo juga gabisa"

"udahlah lo nyerah aja, gausah ngatur hidup orang"

"gue gak takut sama bocah lemah kaya lo, dijatuhin ke jurang aja untung masih selamat lo" ketusnya.

"akhirnya lo ngaku, lo bego atau gimana sih? Gak malu sama profesi lo yang perawat itu? Pekerjaan lo itu sangat berharga, tapi lo hancurin gitu aja Cuma karna suka sama kak dikta"

"gue bukan suka, tapi gue cinta" teriaknya.

"lo itu terobsesi siska, udah mending lo nyerahin diri"

"maju sini kalo berani" kemudian siska lari.

Sementara keadaan mark dan tim nya, mereka baru menyadari bahwa siska kabur, berkat laporan dari tim nya yang berada di ruang kontrol kantor.

"ketua tim monitor"

"ya"

"diliat dari cctv bahwa siska kabur melalului tembok dan dia berlari ke arah barat, tapi ada satu wanita yang terlihat mengejarnya juga, apa itu komplotannya? Kalian harus berhati-hati"

CERITA UNTUK DIKTA | DOYOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang