22

712 98 13
                                    

Jessi kini sudah berada di rumah sakit. Ia benar benar membolos hari ini hanya untuk menemani Freya check up. Freya tak bisa melarangnya, kemauan keras dari Jessi itu sulit untuk dicegah.

Tante Risa yang sebelumnya pamit untuk ke kantin pun datang dan memberikan minuman ke Jessi.

"Makasih Tante,"

Tante Risa tersenyum, ia kemudian duduk di sebelah Jessi.

"Freya bilang temen temennya gaada yang tau soal penyakit dia. Dan dia juga gamau temen temennya tau, bahkan pacarnya pun sengaja ga dia kasih tau. Sekarang kenapa akhirnya kebongkar?"

Jessi pun bercerita mengenai kejadian kemarin. Freya yang tiba tiba mengajaknya untuk putus, dan menimbulkan pertanyaan besar bagi Jessi. Hingga membuat Jessi mencari alasan dibalik itu semua.

Freya yang mungkin sudah lelah pun memilih jujur pada Jessi dan membuat Jessi kini berada disini.

"Tapi aku belom tau pasti penyakit dia apa sih Tante,"

"Aku boleh tau dari Tante soal penyakit Freya?"

Tante Risa menggeleng, pada saat yang sama pintu itu terbuka dan keluarlah Freya dari ruangan itu.

"Jessi,"

Jessi langsung bangkit, "Kenapa Fre?"

"Ikut aku," Freya pun menarik Jessi ke dalam ruangan itu. Jessi segera mengikutinya kemudian keduanya duduk di depan meja itu.

"Dok, ini Jessi. Dia yang bakalan ada di deket aku selama nanti aku study tour,"

Dokter itu tersenyum, kemudian ia menjelaskan hal hal yang perlu dilakukan Jessi selama bersama Freya. Seperti menjaga Freya agar tak lelah dan juga untuk tak lupa meminum obat.

******

"Jadi semua udah jelas kan?"

Jessi hanya bisa mengangguk menanggapi pertanyaan Freya barusan. Keduanya tengah berada di mobil dalam perjalanan menuju ke rumah Jessi. Jessi terdiam sepanjang perjalanan mengetahui Freya memiliki riwayat penyakit jantung.

Tapi kenapa gadis di sebelahnya ini selalu memaksakan diri?

"Setelah kamu tau semua ini. Dan kamu tau kalo aku bakalan ke singapore. Kenapa kamu mau tetep temenin aku?"

"Lagian buat apa aku ninggalin kamu?"

"Beberapa minggu sebelum aku pindah kesini. Beberapa temen aku tau soal penyakit yang selama ini aku sembunyiin. Waktu itu kita lagi main di taman, sepedaan biasa. Sampai akhirnya ada anjing yang ngejar kita. Wajar dong kalo kita panik dan ngebut?"

"Terus?"

"Kita berhasil buat lolos dari kejaran anjing itu. Tapi aku kambuh. Bahkan sampai jatuh dari sepeda. Untungnya disana ada saudara aku yang langsung gercep kasih pertolongan pertama sama panggil ambulan,"

"Habis itu. Waktu aku berangkat lagi ke sekolah. Mereka udah gamau lagi temenan sama aku,"

"Alasannya?"

"Aku bakalan ngerepotin mereka,"

"Ga masuk akal. Terus? Kenapa akhirnya kamu milih buat ngasih tau ini ke aku,"

"Karena hubungan kita. Aku gamau bikin kamu penasaran kenapa aku tiba tiba pergi..."

"Padahal awalnya juga main putus putus gajelas," gumam Jessi pelan.

"Apa?"

"Gak. Gapapa kok,"

Freya menyipitkan matanya curiga pada Jessi. Ia kemudian menghela napasnya. Kepalanya itu kemudian ia letakkan ke bahu Jessi.

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang