8. Bolos

731 113 12
                                    

Freya kembali berjalan dengan terburu buru. Kakinya melangkah dengan cepat, kelas sebentar lagi akan mulai. Ia begitu terburu buru, kakinya terus melangkah hingga ia akan naik ke lantai dua.

Tubuhnya tiba tiba menabrak seseorang membuat dirinya terjatuh begitu saja. Orang yang ia tabraj pun sepertinya juga jatuh sama seperti dirinya.

"Ck. Freya," decakan orang itu terdengar oleh Freya membuatnya menoleh.

"Jessi? Kenapa malah turun?"

"Gw mau bolos,"

"Hah? Kok bolos?"

"Kenapa? Mau ngelarang?"

Freya menggeleng. Tentunya ia tak bisa melakukan itu, ia tak punya kehendak. Tapi ia juga tak bisa membiarkan teman pertamanya disini melakukan keburukan bukan?

"Kalo kamu bolos nanti aku laporin,"

Jessi hanya mengernyitkan dahinya menatap Freya yang menjadi ketakutan ketika ia berjalan ke arahnya.

"Terus?"

"Ya biar kamu dimarahin,"

Jessi tersenyum, "Lu harus lebih tau siapa gw," tangan Freya pun dicengkram oleh Jessi dan ia menarik Freya yang memberontak. Sementara Jessi tetap menariknya. Ia berjalan cepat ke arah tangga lain di sekolah itu. Ia kemudian menarik Freya untuk mengikutinya naik ke lantai atas.

Pintu itu dibuka, sebuah ruangan disana. Ruangan ini sebelumnya adalah ruang kerja beberapa guru. Namun karena ada gedung baru, ruangan ini pun ditinggalkan dan diberikan pada ekskul bahasa.

"Ini apa?" Freya bertanya dengan sedikit takut.

"Ini ruangan punya ekskul bahasa. Tapi karena mereka cuma make waktu hari kamis sampr sabtu. Bisa dibilang ruangan ini milik gw,"

Pintu pun dikunci oleh Jessi, ia kemudian berjalan menuju sebuah tv yang ada disana. Freya sendiri tak ada pilihan lain. Ia tak mungkin mendobrak pintu, memanggil manggil orang untuk membuka pintu itu, ataupun melakukan hal lain agar terbebas dari sini.

Yang ia bisa lakukan hanyalah...
Mengikuti kemauan Jessi..

Jessi sendiri lanngsung tiduran dan menyalakan tv itu. Sementara Freya hanya diam, ia berpikir bagaimana caranya agar ia bebas dari sini.

"Jes.."

"Hm..."

"Ini ntar aku gimana? Kalo bolos gini,"

"Hahhh.. Yaudah bentar," Jessi mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang.

Freya tentunya bingung dengan siapa Jessi menelepon hingga sebuah suara akhrinya.

"Apa Jessicaaaa,"

"Shel, bilangin Freya ga masuk karena dia lagi sama gw,"

"Oke oke,"

"Na-"

"Eh bentar bentar. Lu berdua ngedate?"

"Apa sih?"

"Cie cie sama anak baru cieee,"

"Diem. Urusin Adel sana. Ntar w ambil kalungnya kalo lo bawel,"

"Ih marah. Yaudah sih kalo ngedate mah. Turut seneng, tinggal tunggu tanggal ja-"

Tutt.. tut...

"Brisik.." ketus Jessi dengan mukanya yang bete. Ia kemudian menatap Freya, "Udah kan? Lo ga perlu khawatir bakal diapain selama mereka denger nama gw,"

"Tapi.."

"Udah ah bawel,"

"Kita diem aja disini?"

"Iya,"

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang