17. Loh kok?

648 100 11
                                    

"Non kita udah sampe," Jessi yang tertidur itu pun perlahan membuka matanya, ia menoleh ke arah luar rupanya mereka memang sudah sampai di rumahnya.

Otak Jessi sempat terdiam beberapa saat, "Pak kok ga ke rumah Freya?" tanyanya lantaran Freya masih berada bersamanya. Gadis itu tengah tertidur sambil meletakkan kepalanya di pundak Jessi.

"Tadi-"

"Aduh. Gimana sih-"

"Itu aku yang minta," ucap Freya yang terusik dengan suara Jessi.

Jessi terkejut, ia kemudian menatap supirnya yang mengangguk membenarkan ucapan Freya.

"Kamu yang minta mau ke rumah aku?"

Freya mengangguk, ia mengucek matanya sambil menguap. Jessi tertawa kecil melihat wajah kantuk Freya, "Yuk keluar,"

Freya pun mengangguk. Keduanya keluar dari pintu yang berbeda. Freya segera berjalan cepat menghampiri Jessi hingga keduanya kini berdampingan.

"Manja," cibir Jessi ketika melihat Freya yang dengan cepat berada di sampingnya.

"Ngantuk,"

"Kenapa tiba tiba ngide ke rumah aku?"

"Ga boleh nih?"

"Bukan.. Bukan ga boleh,"

Freya tersenyum, "Aku mikir aja, kalo misalnya pulang. Bakal lama banget nyampenya, terus aku udah ngantuk banget. Gatau deh tiba tiba kepikiran ke rumah kamu,"

"Emang aku ngijinin nginep?"

"Oh ga boleh nih? Yaudah aku pulang,"

"Ngambekan banget?"

"Sabar sabar aja ntar sama aku. Ini kita belom ada 4 jam pacaran loh,"

Jessi tertawa kecil, ia mencubit dengan gemas pipi Freya yang terlihat semakin berisi dibanding awal awal ia datang ke jakarta. Freya menggerutu kesal ketika cubitan itu terlepas, ia melotot kesal ke arah Jessi yang tertawa tanpa dosa.

"Lagian besok hari minggu, kalo aku nginep gapapa kan?"

"Kamu udah izin emang?"

"Belom sih,"

"Izin. Daripada aku yang kena omel sama pak Hidayat,"

"Iya iya," Freya pun membuka ponselnya. Keduanya berjalan masuk ke area rumah Jessi. Jessi membuka pintunya, "Aku pulang,"

Jessi melihat Jesslyn tengah bersama orang lain di ruang tamu. Jesslyn tampak fokus dengan tv yang tengah menyala sementara gadis lainnya tampak menutupi wajahnya dengan selimut entah karena apa. Jessi pun tersenyum, ia menyenggol Freya.

"Kenapa?" tanya Freya yang dijawab sebuah bisikan oleh Jessi. Freya pun menoleh ke arah Jesslyn. Ia pun mengangguk dan sepakat dengan ide Jessi.

Keduanya pun mengendap. Langkah demi langkah mendekati Jesslyn dan manusia lain yang ada disana.

"BAA!"

"AAAAAAA!" sebuah teriakan begitu keras berasal dari Jesslyn dan temannya. Keduanya berpelukan sambil menutup wajah mereka dengan selimut yang ada.

Jessi dan Freya tertawa cukup kencang. Jesslyn yang mendengar suara itupun membuka selimutnya lalu melempar bantal yang berada di dekatnya ke arah Jessi.

Jessi tertawa kemudian ia terkejut melihat siapa yang ada di balik selimut daritadi.

"Ka Mira?"

"Lo tuh ya cil. Untung gw kagak jantungan!"

"Kok? Ka Mira.."

"Kenapa?" tanya Jesslyn yang melihat Jessi kebingungan, "Mir jelasin dah kenapa kemaren putus,"

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang