3. Freyana

1K 133 5
                                    

Jessi sudah sampai di stasiun yang dijanjikan, ia berjalan keluar dari mobilnya. Hanya bermodalkan sebuah foto ia berjalan kesana kemari, matanya pun juga tak pernah berhenti melihat ke arah orang orang yang lewat di sekitarnya.

"Anak kecil gini disuruh pergi sendirian, gimana ceritanya dah?" gumamnya sembari berjalan kesana kemari.

Cukup lama Jessi berada disana. Ia tak menemukan siapapun yang mirip dengan foto yang ia punya.

Jessi berdecak, ia mengecek ponselnya tapi...

"Ck, segala pake mati.." kesalnya kemudian ia memilih berjalan mencari minuman untuk melepas dahaganya.

Jessi berdiri di salah satu vending manchine, di depannya tengah ada seorang gadis yang sedikit lebih pendek darinya dengan rambut ponytail.

Gadis itu berbalik, keduanya bertatapan sebentar sebelum akhirnya gadis itu memilih untuk duduk di kursi panjang sebelah vending manchine. Jessi sempat terpaku, tapi ia dengan cepat tersadar dan memilih minuman di vending manchine itu lalu duduk di sebelah gadis tadi.

Kedua gadis itu hanya diam sambil menikmati minuman mereka, mata keduanya melihat ke sekeliling mencari orang yang mereka cari daritadi. Jessi melirik ke arah gadis tadi, yang tengah mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Mata Jessi seketika membulat, ia mengambil foto yang ada di saku seragamnya.

Gadis yang berada di sebelah Jessi pun menoleh, ia menatap bingung ke arah Jessi. Dahinya tiba tiba mengernyit ketika menyadari sesuatu.

"Maaf,"

"Maaf,"

Ucap keduanya bersamaan. Jessi dan gadis itu hanya meringis, Jessi kemudian angkat bicara. Ia menunjukkan foto yang ia punya. Gadis tadi terkejut, "Eh itu aku,"

"S-serius?"

"Iya! Itu aku. Aku ponakan pak Hidayat,"

"Akhirnya ketemu juga,"

Gadis itu terkekeh melihat Jessi yang tampak begitu lega itu. Jessi kemudian mengulurkan tangannya, "Kenalin gw Jessi,"

"Aku Freya,"

******

Jessi dan Freya berjalan bersama, mereka berjalan menuju mobil Jessi.

"Ini lu umur berapa?" tanya Jessi sambil memperlihatkan foto tadi.

"Umur 9 tahun,"

"Sekarang?"

"15 tahun sih,"

"Emang gajelas pak Hidayat. Dikasihnya foto 6 tahun lalu," Jessi mengomel membuat Freya tertawa.

"Trus gw harus bawa lo kemana nih?" tanya Jessi lantaran ia tak dititipkan pesan apa apa oleh Pak Hidayat.

Tapi jika dipikir pikir. Ia bodoh juga tak menyanyakan kejelasan tentang semua ini, nama orang yang ia jemput, umurnya, bahkan apa yang harus ia lakukan setelah menjemputnya.

"Hmm gatau juga,"

"Yaudah gw bawa lo ke rumah gw aja ya,"

"Eh? Jangan," Freya terlihat menolak.

"Trus kemana lagi?"

Freya sendiri juga bingung ia harus kemana. Pamannya tak memberikan alamat rumah padanya, ia hanya diminta untuk bertemu Jessi dan tak lebih daripada itu.

"Udahlah. Gausah protes, ntar kalo pak Hidayat nanyain baru deh lo gw anter," ucapnya kemudian menarik Freya menuju mobilnya.

*****

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang