23

607 99 15
                                    

Jadi hari ini adalah hari yang dinanti oleh para murid. Semuanya sudah bersiap untuk menaiki bus yang sudah terparkir itu.

"Untung kita satu rombongan ya," ucap Azizi pada Jessi dan yang lainnya. Pemilihan rombongan ini berdasarkan kelas mereka yang dulu dan tentunya hal itu membuat Ashel mengeluh.

"Enak di lo pada... Gw?" ujar Ashel yang berpisah dengan Adel.

Mereka semua tertawa dengan wajah cemberut Ashel. Ashel hanya bisa melihat ke arah Adel yang asik mengobrol dengan teman teman sekelasnya dulu. Tatapan matanya itu seakan berkaca karena tak bisa menghabiskan study tour satu bus dengan pacarnya.

Adel dan teman temannya pun segera masuk ke dalam bus. Ashel menghela napas, sebuah tarikan pun mengajaknya untuk masuk ke dalam bus.

Christy dan Azizi seperti bebas berekspresi. Apalagi Azizi yang mengambil alih kursi depan. Freya, Jessi, Ashel dan Marsha pun duduk di sekeliling mereka. Christy, Freya dan Marsha berada di dekat jendela sementara Jessi, Azizi dan Ashel berada di masing masing samping mereka.

Selama awal perjalanan Azizi lah yang sangat berisik. Ia bercerita kesana kemari sambil mengajak ngobrol Christy dan yang lainnya. Freya dan Jessi yang berada di belakang mereka pun tak habis pikir dengan semangat Azizi. Ashel dan Marsha yang berada di samping Azizi pun hanya ikut tertawa daritadi.

"Zoy, ga pusing?"

Azizi menggeleng, "Gini doang? Yakali,"

******

Mereka semua sampai di pemberhentian pertama, sesuai dugaan kalian. Azizi segera keluar dari bus dan merenung karena mabuk perjalanan yang ia alami. Ia yang terlalu banyak tingkah itu membuatnya jadi mabuk.

Jessi dan yang lainnya tengah mengurus Azizi. Marsha mengemil camilan yang ia bawa. Freya berdiri di sampingnya sambil ikut memakan camilan yang Marsha bawa. Christy mengelus dan menepuk punggung Azizi agar membuatnya nyaman.

"Untung ga sampe muntah," ujar Ashel sambil memberikan minyak kayu putih pada Azizi. Azizi berusaha meredakan pusing yang menderitanya itu.

"Kenapa lu?" tanya Adel yang datang untuk menghampiri Ashel malah melihat Azizi yang dikerumuni teman temannya.

Adel pun memberikan minuman kepada Ashel, "Nih kamu juga minum,"

"Makasih.."

"Ehem,"
"Ekheemmmm,"
"Uhuukk uhuukk.."

Adel memutar bola matanya malas, ia menatap Jessi, Freya dan juga Marsha yang pura pura tak melihat ke arah keduanya.

"Napa lo bertiga? Iri?"

"Enggak,"

"Iya enggak kok, siapa juga yang iri. Iya kan Sha?"

Marsha mengangguk sambil memakan makanannya kembali. Christy hanya bisa menggeleng melihat tingkah mereka. Ia masih menepuk punggung Azizi.

"Pemberhentian berikutnya kita baru makan. Jangan mabok lagi Zee," ujar Adel. "Aku pamit dulu ya Shel," Adel pun mencium kening Ashel lalu segera pergi dan berkumpul dengan teman teman satu bisnya.

"Udah kayak suami istri aja," komentar Christy melihat mereka.

Ashel hanya menjulurkan lidahnya mengejek Christy. Tak lama panggilan untuk segera masuk kembali ke bus pun didengar oleh mereka. Azizi yang masih lemas pun diminta untuk meminum obat agar tak mabuk dan mual lagi saat perjalanan.

Christy menuntun Azizi untuk duduk di sampingnya. Azizi langsung meletakkan kepalanya di pundak Christy. Ashel dan Marsha yang melihat itu justru mencie-ciekan keduanya membuat Azizi melotot kesal ke arah keduanya.

Freya dan Jessi tampak mesra dengan Jessi yang disuapi snack oleh Freya selama perjalanan.

******

Kini mereka sudah keluar dari bus. Mereka baru saja sampai di pelabuhan bersiap untuk menyebrang ke bali. Azizi baru terbangun dari tidurnya, wajahanya masih dipenuhi kantuk.

"Seenggaknya ga mabuk lagi," ucap Christy sambil tertawa kecil melihat wajah Azizi.

"Ga mabuk laut kan Zee?"

"Engga," ucap Azizi sambil tersenyum remeh.

Marsha hanya tertawa, ia memandang Azizi. Jika Azizi bukan milik Fiony mungkin ia berani menembak Azizi sedari kemarin. Keduanya beberapa kali jalan bersama, mengisi waktu mereka. Tapi Azizi selalu ingat jika ia masih memiliki Fiony dan membuat Azizi terkadang menjaga jarak.

Ditambah jika Marsha mengajak Azizi jalan. Ia seringkali mendapatkan penolakan karena janji yang Azizi lebih dulu buat bersama Fiony.

Ashel sudah hilang entah kemana. Jessi dan Freya yang mencarinya itu akhirnya melihat Ashel yang tengah menarik Adel untuk berkumpul dengan mereka.

"Si paling ga bisa jauh," ujar Jessi.

"Iya nih si paling clingy," kini Freya.

"Apa sih si paling si paling?!" kesal Ashel pada keduanya. Ia tetap memegang erat tangan Adel. Adel menggeleng heran, ia melepas tangannya dari Ashel kemudian merangkulkan tangannya ke pundak Ashel.

Ashel tersenyum malu, ia pun memeluk pinggang Adel. Keduanya tampak begitu mesra membuat Azizi menatap mereka dengan aneh.

"Mesra mesraan gatau tempat,"

"Hey Zizoy berkaca pada kaca!" ucap Christy. Pasalnya Azizi jika bersama Fiony akan menjadi Azizi yang sangat clingy. Nada bicaranya pun dapat berubah menjadi sok lucu, ia akan menjadi manusia termanja yang ada di muka bumi jika tengah bersama Fiony.

Azizi merengut, ia tak bisa mengelak jika Christy terus bersamanya.

Jessi dan Freya sendiri tak mengumbar kemesraan mereka. Keputusan mereka untuk memberitahu teman temannya mengenai mereka sudah berpacaran pun juga gagal karena kepekaan teman temannya sekaligus kecerobohan Jessi.

"Eh udah disuruh naik ke kapal tuh," ujar Marsha membuat mereka semua segera mengantri masuk ke kapal.

"Frey,"

"Kenapa?"

"Liat deh," tunjuk Jessi pada anak anak yang berenang di dekat pelabuhan.

"Eh itu pada ngapain?"

"Kalo kamu lempar coin. Ntar mereka langsung ambil,"

"Beneran?"

Jessi mengangguk, "Lempar aja tapi di deket deket mereka,"

Freya pun mengambil koin yang ada di sakunya kemudian ia melambaik ke arah mereka, barulah ia melemparkan koin itu ke laut.

Benar saja, mereka segera mengejar koin itu.

"Kok kamu tau?"

"Tadi denger yang di depan," ucap Jessi sambil tertawa.

"Pantesan,"

Jessi dan yang lainnya segera memasuki kapal mereka berdiri di tepian melihat laut yang luas.

"Kira kira kita bakal ngapain aja ya ntar di Bali?" ucap Jessi.

"Dan kira kira ini bakal jadi momen yang berharga antara aku dan kamu gak ya?" batin Freya sambil mencengkram pegangan besi itu.

Tbc

Akhirnya wkwkw

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang