16. Janjian

621 105 32
                                    

Jessi dan Freya terduduk di depan kelas dengan tubuh yang penuh keringat. Mereka saling menyandarkan punggung mereka satu sama lain. Belakang kepala mereka pun manyatu diiringi dengan suara napas yang kelua dari mulut keduanya.

"Capek juga ya,"

"Bayangin aja kalo kamu sendirian yang beresin,"

"Iya deh. Makasih ya,"

Jessi tertawa dengan nada suara Freya yang terdengar kesal itu.

"Aku kira orang kayak kamu gabisa beres beres Jes,"

"Sejujurnya aku gabisa.."

"Terus?"

"Gatau sih kenapa. Tapi kalo kata internet sih berada di dekat orang yang kita sayang itu bisa bikin antara kita jadi ga bisa apa apa atau malah bisa segalanya,"

"Sempet sempetnya ya gombal,"

"Selagi pas timingnya kenapa enggak?"

"Kamu emang beneran sayang ya sama aku?"

Jessi hanya diam, Freya pun hanya menunggu jawaban dari Jessi.

"Pertanyaan kamu tuh kayak nanyain aku lagi napas atau engga. Pertanyaan retoris. Pertanyaan yang kamu sendiri tau jawabannya,"

Freya tersenyum, semburat merah muncul di pipinya.

"Hmm kalo gitu. Besok sabtu jemput aku,"

"Terus?"

"Kamu tau jawabannya,"

Jessi memutar bola matanya malas, Freya memang hobi membalikkan kata kata. Jadi hari sabtu ini mereka akan berjalan jalan berdua, tapi entah juga bisa saja manusia manusia lain seperti Ashel, Azizi dan Christy bisa saja menganggu rencana mereka berdua.

Jika Jessi menolak tentunya ia dan Freya akan menjadi korban dari fitnah fitnah yang mereka berikan. Seperti misalnya mereka diduga sudah pacaran dan berakhir harus memberikan pajak jadian kepada mereka.

Sebenarnya itu tak terlalu masalah bagi Jessi. Tapi Freya? Apakah gadis itu akan merasa risih dengan terkaan terkaan ngasal dari teman temannya?

"Jes,"

"Hm,"

"Mau gini terus?"

"Gapapa aku masih capek," berbeda dengan Freya. Gadis itu segera berdiri dan membuat Jessi yang tak siap itu pun terjatuh dan hampir terjedot lantai.

"FREYA!"

Freya hanya tertawa tanpa merasa berdosa, ia kemudian mengulurkan tangannya ke arah Jessi. Jessi menyambutnya lalu berdiri.

"Sabtu ya?"

Freya mengangguk memberikan jawaban pasti akan itu.

******

Hari yang dinanti pun tiba. Bahkan Jessi dan Freya sudah berduaan sekarang. Keduanya tengah duduk di cafe. Freya sibuk dengan cake sementara Jessi memakan spagetti yang ia pesan.

"Kamu tau aja tempat ini,"

"Ashel pernah ngajakin kesini, waktu ramean sama Ce Fio, Azizi sama Christy juga," jawab Jessi santai.

"Cakenya enak,"

"Itu salah satu rekomen dari Ce Fio sih, dia lumayan suka cake jadi waktu diajak kesini dia semangat aja gitu,"

"Kamu ngga suka?"

Jessi menggeleng, "Mending makan spagetti. Kalo yang cake cake gitu ga suka. Enakan makan donat,"

"Kenapa?"

"Manisnya bikin eneg gitu,"

"Ga suka manis?"

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang