Alda melirik Anggara yang menghisap Vape miliknya.
Mata Anggara bertemu dengan Mata Alda. Mereka benar-benar saling tatap kebencian sekarang.
"Napa Lo?.
Ucapan Anggara buat Alda memalingkan pandangannya. Kini Alda duduk di atas kloset duduk dan Anggara yang berdiri menyender di tembok.
Anggara melirik wajah Alda yang sembab karena menangis.
"Udah lah jangan nangis terus. Gue cuma bercanda kok.
Alda melirik Anggara lalu berdiri. "Bercanda Lo bilang?."Wajah kesal nya dia perlihatkan di depan Anggara.
"Terus Lo mau anggep serius?, Ya ayok sekarang!. Mumpung sepi, tempatnya juga pas.
"Brengsek!, Masih bisa Lo ajak gue ngelakuin yang kayak dipikiran kotor Lo ini!."Alda menunjuk kepala Anggara. "Mau ditaruh di mana muka gue?!
"Lo punya otak di pakek!, Harusnya Lo mikir naruh muka yang bener itu di mana!
"Isi kepala Lo apa sih?!
"Kepala gue?."Anggara menunjuk kepalanya menggunakan dua jari telunjuk dan jari tengah. "Em.. Terdiri dari wajah tampan nan simetris, otak cerdas, dan memiliki struktur muskuloskeletal yang ditopang oleh tengkorak kegantengan. Salah satu bagian kepala, yaitu otak adalah organ utama dari sistem saraf pusat gue.
Alda diam. 'ha?' adalah kata yang Alda berikan atas jawaban Anggara.
"Ngerjain Lo juga salah satu isi Otak gue."Anggara mengedipkan sebelah matanya.
"Ck! Gue udah bilang' gue gak mau berurusan sama Lo lagi. Cukup!
"Gamau-"
"Sekarang apa lagi?, Lo suruh gue nemenin Lo bolos di toilet berdua. Lo kira bagus kayak gini?
"Ya kenapa enggak?
"Arggh!
Anggara tersenyum melihat Alda yang pasrah dengan dirinya.
"Sampai kapan?
"Nanya gue?
"Gak! Nanya Setan yang di depan gue!."Saut Alda dengan nada tinggi.
"Oh.
"Yaiya lah elo ish!."Alda menjitak angin di depan muka Anggara.
"Emang nama gue elo' gue Anggara Banaras' Panggil aja Ang.
"Mau Anggara Anggoro Ang ngeng ngong gue gak peduli!, Gue nanya kita sampai kapan disini?!, Gue gak mau ya bermalam sama Lo di toilet sempit gini.
"Bermalam sama gue di Hotel mau gak?
Boleh gak sih gue berkata kasar 'Bangsat'
"Gue serius!
"Yang bercanda siapa?, Gue serius ngajakin lo-"
"ISH GUE SERIUS NANYA!
Tawa Anggara berpantulan memenuhi setiap sudut toilet ini.
"Jam enam Sans..
"Ha?! Sore banget hiks' gue dimarahin nanti.. kalo gerbang dikunci gimana? Hiks.."Khawatir Alda dia kini menangis kembali.
"Jangankan tanggung jawab anter Lo sampai rumah. Tanggung jawab ngehalalin Lo juga gue sanggup.
"Nyenyenye Gausah!, Gue gak perlu Lo anter-anter pulang!, Gue gak butuh. Gue gak mau Lo halalin!.
"Hmm Yaudah Lo tinggal diem' bel bunyi kita pulang."Jawab Anggara dengan acuh.
"Lo gampang ngomong kayak gitu!
"Hm.
"Bisa gak sih pulang sekarang aja?, Gue takut dua rius."Alda menaikan tangannya dengan jari telunjuk dan tengah berbentuk 'V'
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen FictionAnggara Banaras si Cowok Sad but Sesad. "Maaf Pak Saya sama Alda Khilaf karena Gang nya mendukung kita buat ngelakuin ini. Kesalah pahaman mungkin akan dibenarkan saat mulut Manis si Brengsek Anggara ini berbicara. Follow dulu sebelum baca @meipink...